bakabar.com, JAKARTA - Masjid Luar Batang yang berada di Penjaringan, Jakarta Utara menjadi salah satu destinasi wisata Religi di ibu kota. Sosok Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus tak bisa dilepaskan dari keberadaan bangunan bersejarah ini.
Pengelola Masjid Luar Batang, Daeng Mansyur menjelaskan, sosok Habib Husein yang merupakan ulama dan berperan penting lahirnya Masjid Luar Batang.
Daeng Mansyur menceritakan sosok Habib Husein merupakan seorang ulama dan pendakwah asal Hadramaut, Yaman yang datang ke Indonesia tempatnya ke Batavia pada tahun 1736.
Baca Juga: Berusia 2 Abad Lebih, Masjid Agung Kauman Magelang Jadi Saksi Sejarah Perjuangan
Setelah itu Habib Husein mendirikan mushola yang kini dikenal sebagai Masjid Luar Batang pada tahun 1739 sebagai tempat berdakwah.
"Kita tahu Habib Husein adalah seorang ulama dari Hadramaut di mana dalam perjalanan yang cukup panjang beliau sempat singgah di India, Gujarat, Palembang, Banten kemudian Jawa Timur, Jawa Tengah, Cirebon dan berakhir di sini," ujar Daeng Mansur saat ditemui, Kamis (22/6).
Daeng Mansur menjelaskan untuk penamaan masjid hingga perkampungan Luar Batang diambil dari sosok dan kisah Habib Husein itu sendiri. Awalnya Masjid Luar Batang memiliki nama Masjid An-Nur.
Baca Juga: Masjid Al Mahdi Wujud Akulturasi Budaya dan Syiar Islam Mualaf Tionghoa
Namun sama masjid berubah saat Habib Husein wafat di tahun 1756 dan dimakamkan di area masjid yang kini selalu ramai peziarah.
"Kalau sejarah tidak bisa dipisahkan sama Habib Husein bin Abu bakar Al Idrus, bisa dibilang nama masjid dan nama kampung berubah karena nama beliau," ucapnya.
"Saat itu beliau wafat, berkali-kali dibawa ke pemakaman tiba-tiba jenazah hilang dan sudah ada di area masjid dan dimakamkan di situ," ungkapnya.
Baca Juga: Pembangunan Sudah 30 Persen, Masjid Agung Magelang Ditargetkan Rampung 2024
Kini, Masjid Luar Batang tak pernah sepi oleh para peziarah yang datang dari berbagai daerah bukan hanya warga Jakarta saja. Para peziarah atau jemaah yang hadir mayoritas dari luar Jakarta. Dan tidak jarang para peziarah datang dengan menggunakan bus-bus besar.