Harga Komoditas Pangan

Girang Dengar Harga Cabai di Semarang Turun, Mendag: Horeee!

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan girang bukan main saat mendengar harga cabai di pasaran sudah mulai turun. Kegembiraan tersebut ia pancarkan setelah sidak di

Featured-Image
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan saat sidak di pasar Bulu Kota Semarang, Selasa (19/12). ( foto: apahabar.com/ Dedy Irawan)

bakabar.com, SEMARANG - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan girang bukan main saat mendengar harga cabai di pasaran sudah mulai turun. Kegembiraan tersebut ia pancarkan setelah sidak di pasar Bulu Kota Semarang.

Diketahui harga cabai di Semarang telah turun menjadi Rp48.000 per kilogram. Sebelumnya, harga cabai sempat tembus Rp120.000 per kilogram.

"Hore, Bapak lagi senang. Heran deh temen-temen kalau harganya turun gak ada yang teriak. Mahal pak mahal pak, sekarang cabainya Rp48.000 diam saja," ucapnya saat sidak di pasar Bulu Kota Semarang, Selasa (19/12).

Baca Juga: 40 Persen Pemudik Libur Nataru Pilih Gunakan Mobil Pribadi

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mengungkapkan turunnya salah satu bahan pokok ini setelah di berbagai wilayah di Indonesia karena telah memasuki musim panen raya.

"Cabai sudah murah, karena di Acah panen, NTB panen. Kalau di Jawa di Boyolali dan Dieng," ujarnya.

Zulhas bercerita soal kunjungannya ke Lhoksumawe dan Medan. Harga Cabai disana turun hingga menyentuh angka Rp30.000 per kilogram.

"Di sini masih Rp48.000. Berarti belum panen raya. Jadi sudah tidak ada lagi nyari cabai yang harganya Rp100 ribu. Seneng kita," ujarnya.

Baca Juga: 5 Alasan Indonesia Perlu Segera Transisi Ekonomi Hijau

Sementara itu, untuk harga ayam pedaging, Zul mengatakan kini harganya telah mencapai kisaran Rp32.000 sampai Rp33.000 per kilogram.

"Untuk (harga) beras standar. Kalau premium udah gak naik lagi tapi gak turun, tapi kalau murah ya ada beras bulog. Minyak stabil, telur harganya masih murah Rp26.000 per-kilo," ujarnya.

Penurunan harga Bapok, kata Zul, karena saat ini suplai komoditas begitu banyak. Karena itu, ia meminta agar masyarakat tidak perlu memborong sembako. Sebab, ketersediaan barang komoditas sudah tercukupi seperti biasanya.

Baca Juga: Transisi Ekonomi Hijau Picu Pertumbuhan PDB Sebesar 14,3 Persen

Untuk Bapok lainnya, seperti gula, Zul mengatakan saat ini harga dipasaran masih relatif mahal. Ini dikarenakan gula masih impor.

Dirinya juga akan memblacklist izin apabila ada importir-importir tersebut tak memasukan barang kepara pedagang-pedagang.

"Dan itu gula yang importir di kasih izin dan tidak masuk barangnya besok kita blacklist gak boleh lagi masuk," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner