bakabar.com, JAKARTA - Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menilai kritik cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengenai hilirisasi sektor tambang ugal-ugalan hanya sebuah gimik belaka.
"(Cak Imin) cuma gimik dan lip service saja buat dapat simpati publik," kata Staf Tim Kampanye JATAM, Alfarhat Kasman kepada bakabar.com, Jumat (26/1).
Dia menanggap Cak Imin seolah bakal berpihak pada lingkungan dan penyelamatan ruang hidup warga. Padahal, ketiga paslon pada dasarnya juga sama-sama mendukung hilirisasi. Hal ini dapat dibuktikan pada putaran debat cawapres kedua.
Baca Juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Prabowo: Hilirisasi!
Baca Juga: AMIN Bakal Setop Food Estate, Pakar: Tak Realistis!
Alfarhat menyebut hilirisasi merupakan kebijakan yang perlu dilihat secara jangka panjang. Sebab, kebijakan tersebut akan memberikan dampak ekonomi yang besar dalam beberapa tahun mendatang.
Namun, dia menyayangkan ketiga paslon enggan mempertimbangkan daya dukung lingkungan akibat dari daya rusak industri ekstraktif pertambangan dan energi kotor.
"Ada begitu banyak dampak dari daya rusak yang akan dan telah dihasilkan dari hilirisasi, mulai dari sosial ekonomi hingga sosial politik warga," jelas dia.
Baca Juga: [VIDEO] Hilirisasi Nikel, JATAM: Itu Solusi Palsu
Baca Juga: Cara Instan Kedaulatan Pangan Itu Bernama Food Estate
Karena itu, dia merasa narasi hilirisasi yang dikemukakan pemerintah hanya akan mengantarakan Indonesia pada kerusakan lingkungan. Termasuk juga akan merampas ruang hidup masyarakat.
"Kerusakan lingkungan itu merupakan keniscayaan yang dihasilkan dari hilirisasi sektor ekstraktif," tandasnya.