Generasi Emas 2045

Generasi Emas 2045, Bapanas: Program Edukasi Pangan Sehat Bagi Anak

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menekankan soal pemenuhan pangan yang cukup, beragam, bergizi seimbang, dan aman.

Featured-Image
Pemenuhan pangan yang cukup, beragam, bergizi seimbang, dan aman merupakan salah satu faktor penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya bagi generasi muda. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat mengikuti forum The United Nation Food Systems Summit +2 Stocktaking Moment (UNFSS+2) di Roma Italia pada Senin (24/07/2023) waktu setempat. Foto: Bapanas

bakabar.com, JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menekankan soal pemenuhan pangan yang cukup, beragam, bergizi seimbang, dan aman. Hal itu merupakan salah satu faktor penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya bagi generasi muda.

Paparan itu diungkapkan Arief saat mengikuti forum The United Nation Food Systems Summit +2 Stocktaking Moment (UNFSS+2) di Roma Italia pada Senin (24/7) waktu setempat.

Menurut Arief, Bapanas memfokuskan sasaran ke generasi muda, khususnya anak-anak agar terbentuk satu generasi yang sadar terhadap pentingnya pemenuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman melalui Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi Untuk Siswa/ GENIUS.

Program GENIUS merupakan pemberian pangan bergizi kepada siswa sekolah dalam bentuk kudapan berbahan dasar protein hewani disertai edukasi pangan dan gizi, bekerja sama dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI). Sebagai tahap awal kegiatan itu akan diimplementasikan di 10 Provinsi dan 50 kab/kota dan menyasar sekitar 25.000 peserta didik sekolah dasar.

Baca Juga: Bapanas Perpanjang Tugas Bulog untuk Penyaluran Bantuan Pangan Beras

Adapun pemilihan lokasi sekolah dasar didasarkan pada data Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan/Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) kecamatan pada prioritas 3 atau 4, serta penyusunan menu kudapan  memperhatikan kebutuhan kecukupan gizi peserta didik khususnya protein.

"Adanya gizi seimbang sejak usia muda adalah keniscayaan, karena akan dapat mempengaruhi tumbuh kembang, pengetahuan, dan kebiasaan serta menentukan kualitas hidup di masa depan bagi generasi muda Indonesia," ujarnya.

Hal itu selaras dengan upaya penyiapan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang tidak hanya bertumpu pada segi jumlah saja, melainkan juga dari segi kualitas SDM yang mumpuni. Tentunya kualitas SDM yang mumpuni tersebut salah satunya ditopang dari pemenuhan pangan dan gizi yang beragam, bergizi seimbang, dan aman.

Arief menuturkan Pola Pangan Harapan (PPH), kualitas konsumsi masyarakat Indonesia masih perlu ditingkatkan pada unsur buah-buahan, sayur-sayuran, umbi-umbian, dan kacang-kacangan.

Baca Juga: Larangan Ekspor Beras India, Bapanas: Tak Pengaruhi Stabilitas Pangan

“Karena itu, sangat penting adanya sosialisiasi dan edukasi yang konsisten dan komprehensif tentang kebiasaan makan yang baik pada generasi muda. Untuk itu, kita inisiasi program GENIUS ini guna dapat memberikan edukasi tentang pola pangan sehat dan penganekaragaman pangan," jelasnya

Di samping itu, terang Arief, Program GENIUS menjadi bagian dari kampanye nasional untuk mewujudkan konsumsi pangan B2SA atau Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman.

Adapun hasil skor PPH Indonesia tahun 2022 berada di angka 92,9 atau melampaui target sebesar 92,8. Pencapaian itu lebih tinggi daripada tahun 2021 yang berada di angka 87,2. Untuk target skor PPH nasional pada tahun 2023 yang telah ditetapkan adalah 94,0 dan target 2024 adalah 95,2.

Sebagai informasi, UNFSS +2 merupakan forum lanjutan KTT Sistem Pangan PBB 2021 yang dilaksanakan di Roma, Italia dari Senin 24 hingga Rabu 26 Juli 2023. Kegiatan itu bertujuan untuk memastikan komitmen dalam mentransformasi sistem pangan berbasis Sustainable Development Goals (SDGs).

Editor
Komentar
Banner
Banner