Sedangkan pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di;
1. Perairan P. Enggano
2. Perairan Barat Kep. Mentawai hingga Lampung
3. Samudera Hindia Barat Kep. Mentawai hingga Lampung
4. Selat Sunda bagian dan Selatab
5. Perairan Selatan P. Jawa hingga Bali
6. Samudera Hindia Selatan Banten - Jawa Tengah
7. Selat Bali, Lombok, Alas bagian Selatan
8. Selat Sape bagian Selatan
9. Perairan Utara Kep. Anambas - Natuna
10. Laut Sawu bagian Utara
11. Perairan Utara Kupang - P. Rotte
12. Laut Jawa bagian Tengah hingga Timur
13. Perairan Utara Jawa Tengah-Jawa Timur hingga Kep. Kangean
14. Laut Bali-Laut Sumbawa
15. Perairan Kep. Selayar
16. Laut Flores
17. Laut Banda bagian Selatan
18. Perairan Kep. Semarta - Kep. Tanimbar
19. Laut Arafuru
Sedangkan untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di Samuder Hindia Selatan Jawa Timur-NTT, Laut Timor, Perairan P. Sabu, Selat Sumba bagian Barat, Perairan Selatan Kupang-P. Rotte, Laut Sawu Bagian Selatan, Peraian Selatan Bagian Lombok - Sumbawa, Perairan Barat P. Sumba, Laut Natuna Utara.
Kendati begitu, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 metet), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter), kapal fery (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter), kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujarnya