News

Geger, Desainer Tanah Air Terseret Kasus Perdagangan Organ Manusia

apahabar.com, BANJARMASIN – Jagat dunia maya digegerkan kasus perdagangan organ manusia oleh salah yang menyeret nama…

Featured-Image
Jagat dunia maya digegerkan kasus perdagangan organ manusia oleh salah yang menyeret nama salah satu desainer tanah air. Foto-Ilustrasi/Net

bakabar.com, BANJARMASIN – Jagat dunia maya digegerkan kasus perdagangan organ manusia oleh salah yang menyeret nama salah satu desainer tanah air.

Diketahui paket itu memuat potongan tangan dan plasenta, yang kabarnya untuk “desainer tenar Indonesia” yang pernah terlibat kontroversi.

Kepolisian pun telah menggrebek lokasi pengawetan paket organ manusia tersebut di laboratorium Amazonas State University (UEA), Kota Manaus, pada Selasa (22/02).

Divisi anti perdagangan manusia Kepolisian Brasil menangkap beberapa orang yang terlibat pengiriman paket tersebut.

Kasus tersebut kini masih diusut pihak kepolisian.

Lantas warganet di Twitter menduga-duga sosok desainer yang memesan paket organ manusia itu, berinisial Arnold Putra.

Terakhir dari pantauan bakabar.com, ia juga masuk jajaran trending topik Twitter dan banjir komentar warganet, Kamis (24/2) dini hari.

"Arnold putra bukan yang order? Terakhir bikin tas yang pegangannya dari tulang punggung anak yang osteoporosis. Horor anj*," tulis akun @NoniZa*

"Arnold Putra ngimpor tangan dan plasenta manusia dari Brazil. Freak abis mending temenan ma opm dah," tambah @VeronicaKom**.

Memang bukan kali ini saja desainer kelahiran Jakarta, 1995 itu menjadi sorotan oleh warganet.

Ia pernah membuat heboh setelah tampil di Parid Fasion Week 2022 dengan memakai seragam ormas Pemuda Pancasila.

img

Desainer asal Indonesia tersebut diduga Arnold Putra. Foto-Net

Selain itu, ia juga pernah membuat desain tas yang memiliki bahan dari tulang belakang manusia.

Terbaru ia terduga dalam kasus perdagangan organ manusia di Brasil.

Sampai saat ini belum ada kabar terbaru terkait kasus tersebut dari pihak Arnold Putra pun masih belum buka suara.



Komentar
Banner
Banner