bakabar.com, JAKARTA - Calon Presiden yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo yang muncul sebagai model dalam tayangan adzan di televisi swasta, dan dinilai sebagai politik identitas.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik, menegaskan sampai saat ini pihaknya belum menerima pasangan capres cawapres yang didaftarkan ke KPU.
"Saat ini belum ada pendaftaran bacapres dan bacawapres di KPU," ujar Idham Holik dalam keterangannya Senin, (11/9).
Baca Juga: Muncul di Tayangan Azan, Ganjar Bidik Suara Umat Islam
Idham mengungkapkan saat ini masih belum memasuki masa kampanye, mengenai tayangan Ganjar di televisi hal itu merupakan kewenangan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
"Saat ini juga belum memasuki masa kampanye Pemilu serentak 2024 yang di mana masa kampanye baru akan dimulai pada 28 November 2023 berlangsung selama 75 hari ke depan, berakhir pada 10 Februari 2024, Berkenaan dengan materi siaran tersebut, itu sepenuhnya kewenangan Komisi Penyiaran Indonesia," ujarnya.
Idham meminta semua pihak menjaga kondusifitas jelang Pemilu 2024 agar semuanya dapat berlangsung aman dan lancar.
"Kami meyakini segenap pihak stakeholder Pemilu memiliki komitmen untuk tetap menjaga situasi sosial politik Pemilu yang kondusif," ujarnya.
Baca Juga: Muncul di Tayangan Azan, Ganjar Bidik Suara Umat Islam
Meski situasi politik antar partai politik saat ini sedang panas, Idham menjelaskan saat ini belum ada capres dan cawapres resmi dari KPU.
"Itu semua merupakan kewenangan dari Komisi Penyiaran Indonesia, yang dimana Komisi Penyiaran Indonesia sepengetahuan kami pernah menerbitkan tentang etika produksi siaran. Jadi itu semua merupakan kewenangan dari KPI," ujarnya.
Diketahui dalam hal ini, Kader Partai PDIP Ganjar Pranowo yang diusung sebagai Calon Presiden muncul di tayangan azan magrib di salah satu stasiun TV, dan dikaitkan dengan politik identitas.
Baca Juga: Ganjar Tampil di Tayangan Azan: Bukan Politik Identitas Terlarang!
Tayangan azan magrib, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat.
Terlihat Ganjar mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik serta menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid.
Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat dan duduk di saf depan sebagai makmum.