bakabar.com, MARABAHAN – Meningkatkan ketersediaan bahan baku, Pemkab Barito Kuala dan Eco Fesyen Indonesia (EFI) melakukan penanaman purun di Kecamatan Kuripan, Kamis (23/7).
Terdapat total 200.000 bibit atau masing-masing 50.000 bibit yang ditanam di atas lahan seluas 1 hektar di Desa Asia Baru, Jarenang, Kabuau dan Jambu.
“Penanaman ini merupakan upaya meningkatkan komitmen masyarakat dalam menjaga lahan purun sebagai bagian dari tata ruang desa,” papar Merdi Sihombing, pendiri dan CEO EFI.
“Di sisi lain, pemanfaatan purun sudah menjadi bagian kearifan lokal masyarakat, serta telah menjadi salah satu sumber penghasilan rumah tangga,” imbuhnya.
Seiring penanaman dalam skala besar, EFI menargetkan purun tidak lagi hanya dianyam menjadi tikar, bakul atau topi.
“Faktanya purun dapat dikembangkan menadi produk fesyen bernilai ekonomi tinggi. Tentu semuanya membutuhkan pendampingan dan penguatan pengrajin purun, serta penyediaan sarana dan prasarana,” urai Merdi.
“EFI juga akan melakukan strategi branding melalui pembuatan film bertajuk sustainable fashion dengan latarbelakang budaya Dayak Bakumpai,” tambahnya.
EFI sendiri dipercaya melaksanakan program inkubator Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) sejak 2020.
Program ini didanai Pemerintah Norwegia dan dikelola United Nations Office for Project Services(UNOPS).
Selain di Batola, program restorasi gambut ini telah dilaksanakan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Sementara salah satu kegiatan rutin yang dilakukan EFI adalah Eco Fashion Week Indonesia. Event ini pertama kali diselenggarakan pertengahan 2018 di Gedung Stovia Jakarta.
“Melalui kerjasama ini, kami berharap ke depan pengrajin purun di Batola mampu memproduksi berbagai barang, terutama yang menyangkut fesyen,” sahut Bupati Hj Noormiliyani AS.