bakabar.com, JAKARTA - Ketua Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKTMB), Mohamad Huda menyebut kebakaran Depo Pertamina Plumpang murni kecelakaan yang disebabkan kelalaian dari pihak Pertamina sendiri. Ia pun menceritakan kronologi berdasarkan warga.
Ia mengungkapan sejak pukul 19.00 WIB, tercium bau menyengat bahan bakar minyak (BBM) sebelum terjadinya kebakaran. Setengah jam kemudian, terdengar bunyi ledakan dari dalam Pertamina sebanyak tiga kali.
Saat kejadian, warga memberikan imbauan melalui pengeras suara masjid untuk menyelamatkan diri. Sedangkan pihak Pertamina tidak memberikan peringatan dini bencana sebelum terjadi kebakaran.
Baca Juga: DPR Desak Pertamina Berbenah dan Investigasi Kebakaran Depo Plumpang
Tak lama berselang, terjadilah kebakaran hebat dari dalam depo Pertamina dan api menyambar ke luar tembok Pertamina yang mengenai rumah warga.
"Warga justru yang berinisiatif untuk memberikan tanda bahaya. Seharusnya jika Pertamina benar-benar safety dan aware terhadap keselamatan kerja atau pun keselamatan warga sekitar, ada early warningsystem sehingga bisa meminimalisir korban berjatuhan," ungkap Huda kepada bakabar.com, Selasa (7/2).
Pihaknya pun menuntut PT. Pertamina untuk segera memberikan ganti rugi kepada korban yang terdampak kebakaran.
Lebih lanjut, ia menyayangkan sampai hari ini tidak ada penjelasan dari pihak Pertamina dan permintaan maaf atas kelalaianya kepada para korban dan warga.
Baca Juga: GP Ansor Desak Polisi Bongkar Identitas APA, Diduga Provokator
Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Deny Djukardi mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap para korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Dimana pendataan tersehut meliputi siapa saja ahli waris dari para korban tewas.
"Kami juga masih mendata masing-masing korban baik yang ahli warisnya tentunya itu masih kita coba data. Kemudian terkait dengan pemberian nanti saya konfirmasi dengan tim kami di Plumpang," pungkasnya.