News

FKN: Arah Penanganan Kasus Brigadir J Makin tak Jelas

apahabar.com, JAKARTA – Presidium Front Kedaulatan Negeri (FKN) Marwan Batubara menyoroti kasus penembakan Brigadir J di…

Featured-Image

bakabar.com, JAKARTA – Presidium Front Kedaulatan Negeri (FKN) Marwan Batubara menyoroti kasus penembakan Brigadir J di kediaman Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Ia menilai belakangan ini arah penyelesaian kasus pembunuhan tersebut semakin tidak jelas.

Hal itu lantaran melihat pengungkapan Kapolri atas skenario kematian Brigadir J yang berubah-ubah.

Misalnya, kata dia, seperti motif pembunuhan karena terjadi pelecehan di Duren Tiga. Namun, secara tiba-tiba lokasi pelecehan berubah di Magelang.

“Stop rekayasa, karena makin kesini kasus pembunuhan Brigadir J makin tidak jelas,” kata Marwan sapaannya dalam diskusi virtual 'stop rekayasa kasus pembunuhan Brigadir J' di Jakarta, Jumat (9/9).

Untuk ketidakjelasan lainnya, Marwan menilai timsus tidak mempunyai komitmen yang kuat dalam kasus pembunuhan ini.” Mereka masih mudah terombang-ambing oleh skenario yang dibuat Sambo,” ungkapnya.

Oleh sebab itu dirinya berharap besar agar Kapolri dapat menuntaskan kasus ini secepatnya, agar tidak semakin melebar.

Tentunya, kata Marwan harus melalui proses pengadilan yang adil dan transparan sehingga dapat diterima oleh publik.

Apalagi, menurut dia saat ini Kapolri masih menjadi bahan bullyan masyarakat, polisi dianggap belum bisa transparan dalam pengungkapan kasus tersebut.

“Semoga kasus ini bisa segera tuntas, lebih daripada itu saya berharap agar proses penyelesaiannya juga dilakukan secara transparan,” kata Marwan.

Senada, Penasihat Ahli Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi menilai masih ada yang ditutupi oleh Kapolri terkait insiden pembunuhan Brigadir J ini.

Aryanto berharap agar sebaiknya Kapolri lebih transparan kepada publik dalam kejelasan kasus yang melibatkan Jenderal Bintang dua tersebut sebagai tersangka.

“Sebaiknya jangan ada yang ditutup-tutupi lagi, harus transparan, ceritakan semua detail kejanggalan, publik harus tau juga,” tutupnya. (Leni)



Komentar
Banner
Banner