bakabar.com, JAKARTA - Federal Reserve AS pada Rabu (3/5) waktu setempat menaikkan kisaran target suku bunga dana federal atau suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,00-5,25 persen. The FED mengatakan bahwa bank sentral Amerika itu tetap sangat memperhatikan risiko inflasi.
Sebagai kenaikan kesepuluh sejak Maret 2022, pengetatan kebijakan moneter yang berkelanjutan sejalan dengan ekspektasi pasar.
Namun, ada seruan untuk jeda kenaikan suku bunga karena inflasi AS mereda baru-baru ini dan risiko resesi meningkat.
Sekelompok 10 senator AS dan anggota Kongres mengirim surat kepada Ketua Fed Jerome Powell awal pekan ini, menyerukan jeda kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter Fed yang berakhir Rabu (3/5).
Baca Juga: Beragam Komentar 'Outlet' Berita Dunia Sikapi Keputusan The Fed
The Fed pada menaikkan suku bunga acuan overnight sebesar seperempat persentase poin, seperti yang diharapkan, tetapi dalam melakukannya menghapus bahasa pernyataan kebijakannya bahwa pihaknya 'mengantisipasi' kenaikan suku bunga lebih lanjut akan diperlukan.
Itu mengirim dolar AS turun secara luas dan imbal hasil obligasi pemerintah meluncur, dengan para pedagang mengambil komentar sebagai sinyal untuk sebuah puncak suku bunga AS telah tercapai dan pindah memperkirakan penurunan suku bunga akhir tahun ini.
Diperkirakan besar peluang suku bunga AS akan ditahan pada 5,25 persen pada pertemuan Federal Open Market Committee atau dewan rapat kebijakan Bank Sentral AS pada Juni 2023.