bakabar.com, BANJARMASIN - Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Provinsi Kalsel memaparkan percapaian ekspor sebanyak 1,5 ton sarang burung walet pada 31 Oktober 2024.
Sarang burung walet itu diekspor ke negeri Tiongkok China hingga Hongkok. Sementara untuk ekspor 766 ekor kepiting bakau Kalsel ke Tiongkok.
"Karena Kalimantan sendiri menyumbang 30 persen dari sarang burung walet secara nasional," ujar Kepala Subbagian Umum BKHIT Kalsel, Hendra Purwanto.
Ekspor sarang burung walet Kalsel terus meningkat setiap tahunnya.
Atas itulah, demi meningkatkan pelayanan ekspor pada tahun 2025. BKHIT Kalsel bakal menerapkan inovasi untuk mempercepat layanan ekspor.
Penerapan layanan digitalisasi itu sudah disampaikan ke pengguna jasa karantina, Kamis (7/11/2024).
"Dengan layanan ini dapat berkontribusi menambah pendapatan daerah," ucap Hendra.
Ia menyampaikan waktu yang digunakan dalam memasukan berkas karantina dipersingkat. Itu untuk mempermudah layanan ekspor.
"Kalau dulu butuh waktu 1 sampai 2 hari, sekarang hitungan jam sudah bisa selesai," tuturnya.
Katimja Layanan Data Operasional Pusat Data dan Sistem Informasi BKHIT, Louis Mahandry menerangkan digitalisasi layanan karantina ekspor tersebut melalui sistem terpadu dan terintergrasi.
"Si pengguna jasa tidak akan mengajukan secara parsial, baik ke karantina, disperindag dan bea cukai. Ini jadi satu, dia cukup mengajukan ke satu portal," ucapnya.
Ia menginginkan layanan ini dapat menambah banyaknya komoditas ekspor asal Kalsel keluar negeri.
"Ekspor kita meningkat, sehingga PAD untuk pemerintah daerah lebih tinggi lagi," pungkasnya.