Gempa Cianjur

DVI Polri Libatkan Ahli Forensik Unpad dalam Identifikasi Jenazah Korban Gempa Cianjur

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dibantu oleh sejumlah ahli forensik dan tenaga medis untuk identivasi jenazah korban gempa

Featured-Image
Evakuasi korban gempa Cianjur yang tewas di bawah reruntuhan rumah. Foto: Republika

apahabar, JAKARTA - Jenazah korban gempa yang tertimbun reruntuhan bangunan maupun longsor, terus dicari pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan tim yang terlibat dalam pencarian dan evakuasi.

Identifikasi jenazah korban menjadi salah satu tugas berat tim karena kondisinya mayat umumnya sudah rusak. Karena itu dibutuhkan waktu yang lebih banyak untuk menentukan korban sesuai dengan ciri-ciri orang yang dicari.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dibantu oleh sejumlah ahli forensik dan tenaga medis seperti Tim Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran (Unpad) dalam mengidentifikasi jenazah korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca Juga: Polisi Sebut Ormas Pencopot Label Gereja Berasal dari Luar Cianjur

Kepala Urusan Kedokteran dan Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kaur Doksik Biddokkes) Polda Jawa Barat Kompol dr M Ihsan Wahyudi mengatakan bantuan dari Unpad didatangkan karena pihakya mulai mengalami kesulitan mengidentifikasi korban seiring perburukan kondisi jenazah di hari ke tujuh pascagempa.

"Memang kondisi jenazah sudah tidak bisa dikenali karena ada pembusukan dan tentunya membutuhkan tim ahli lain seperti sidik jari, ahli kedokteran gigi, forensik, rekan-rekan kita dari Unpad datang ke sini bergabung, pengambilan DNA ada dari Unpad," kata dr M Ihsan Wahyudi, di Pos Post Mortem RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Minggu (27/11).

Wahyudi menjelaskan Tim DVI saat ini membutuhkan data pembanding dari keluarga korban sampai alat bantu tertentu untuk mempermudah proses identifikasi, karena langkah itu yang paling bisa ditempuh tim edntifikasi.

"Tim DVI harus mendatangkan sejumlah ahli, khususnya dari kedokteran dari forensik Unpad untuk mengidentifikasi sidik jari dan DNA korban," ungkapnya.

Baca Juga: Hari Keenam Gempa Cianjur, BNPB: 14 Orang Masih dalam Pencarian

Untuk kepentingan identifikasi bagi masyarakat yang merasa kehilangan kerabat atau anggota keluarganya diwajibkan membawa KTP dan menyertakan foto terbaru yang terlihat bagian gigi korban.

Hingga hari keenam korban tewas akibat gempa bumi Cianjur mencapai 318 orang. Korban jiwa yang masih hilang hilang sebanyak 14 jiwa dan masih dalam pencarian tim evakuasi gabungan.

Sementara korban yang mengalami luka sebanyak 7.729 orang yang terdiri dari 595 mengalami luka berat dan 7.134 mengalami luka ringan. Sementara korban luka berat yang dirawat di rumah sakit sebanyak 108 orang.

Editor


Komentar
Banner
Banner