Banjarmasin Hits

Duh, Kualitas Udara di Banjarbaru Kembali Tidak Sehat

Beberapa hari membaik, kualitas udara di Kota Banjarbaru kembali tidak sehat, Senin (9/10) pagi. 

Featured-Image
Kabut asap kembali menyelimuti jalanan di Banjarbaru. Foto : apahabar.com/Fida

bakabar.com, BANJARBARU - Beberapa hari membaik, kualitas udara di Kota Banjarbaru kembali tidak sehat pada Senin (9/10) pagi. 

Berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), udara di Kota Banjarbaru masuk kategori tidak sehat. Data konsentrasi pada dua parameter yakni PM10 dan PM2.5 menunjukkan angka yang relatif tinggi 184µg/m³ dan 185µg/m³.

Dengan parameter kritis di PM2,5 berketerangan tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia, hewan, dan tumbuhan. 

Demikian pula dengan data indeks kualitas udara di aplikasi Idaman Publik, udara di Banjarbaru dikategorikan tidak sehat. Tercatat untuk parameter PM2.5 berada di angka 192µg/m³ pagi tadi. 

Informasi masyarakat, kabut asap terpantau turun sejak Minggu (8/10) malam pukul 21.00 Wita. 

Yero, warga di Jalan Kurnia Ujung Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang mengatakan, pada sekitar jam tersebut, kabut asap sudah menyelimuti jalan.

"Jam 9 malam, ulun (saya) pulang itu di jalan sudah berkabut, mulai terasa dalam rumah sekitar jam 10-an," katanya kepada media ini Senin (9/10). 

Selain Yero, warga pusat kota Banjarbaru, Novi juga terdampak kabut asap. 

"Kemarin hujan sebentar, tapi tetap saja kabut. Jam 10 malam kemarin di jalan kabut asap tapi tidak begitu tebal cuma terasa sekali aromanya, ga enak di hidung dan tenggorokan. Pagi ini mau berangkat kerja juga masih berkabut," ungkapnya. 

Sementara itu, Rekanan Emergency Pengayuan Rescue, Hendra mengatakan, untuk di Kecamatan Liang Anggang khususnya di Pengayuan, memang terjadi kebakaran hutan dan lahan pada Minggu kemarin. Selain di Pengayuan juga ada di Pandahan, yang mana di Pandahan terbilang cukup luas. 

"Ada kemarin 1 titik di Pengayuan dan 1 titik di Pandahan, yang di Pandahan lumayan dari malam sampai siang untuk lahan yang terbakar," katanya. 

Dia menduga, dua kejadian Karhutla tersebut ikut andil memunculkan kabut asap hari ini, setelah beberapa hari sebelumnya tak berkabut asap. 

"Sepertinya ini (Karhutla) penyebabnya," ucap Hendra. 

Pantauan bakabar.com di lapangan, kabut asap tipis masih menyelimuti sebagian wilayah Ibu Kota Provinsi (IKP) Kalsel hingga pukul 10.00 Wita. 

Editor


Komentar
Banner
Banner