bakabar.com, BANJARBARU - Kebakaran lahan di Banjarbaru diklaim menurun. Kabut asap di Ibu Kota Provinsi Kalsel disebut akibat pembasahan dan hujan dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) .
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Banjarbaru, Zaini Syahranie mengatakan jika upaya pembasahan yang hingga saat ini dilakukan bersama Satgas Karhutla Kalsel di sekitaran Guntung Damar, Kecamatan Landasan Ulin, berhasil menurunkan jumlah titik api di sekitaran wilayah Ring 1 Bandara.
Dirincikannya, pada hari-hari sebelumnya jumlah titik api di sekitar Ring 1 Bandara mencapai hingga ratusan, namun sekarang kondisinya sudah sangat jauh berkurang.
Pasalnya, kata Zaini berdasarkan laporan BMKG Kalsel beberapa waktu lalu, tercatat tercatat hanya ada 4 titik saja di sekitar Ring 1.
"Jadi sangat jelas terlihat hasilnya," ungkap Zaini, Kamis (12/10).
Selain upaya pembasahan, keberhasilan TMC yang dilakukan BNPB untuk menurunkan hujan di sekitar wilayah bandara diakuinya juga berkontribusi dalam pencapaian ini.
Meski begitu, Zaini menekankan bahwa hingga saat ini pihaknya tetap mendirikan posko pemantauan di wilayah Guntung Damar. Karena masih harus dilakukan pengawasan dan pembasahan terhadap lahan gambut yang masuk wilayah Ring 1 Bandara guna memastikan api kebakaran lahan tidak menyala lagi.
Lantas, mengapa saat ini kabut asap masih menyelimuti Banjarbaru?
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarbaru, Said Abdullah menerangkan bahwa kembali munculnya kabut asap tersebut bukan dikarenakan ada titik api atau kebakaran lahan baru.
Namun disebabkan oleh proses penguapan dari proses pembasahan dan hujan yang terkena panas bara di bagian bawah tanah gambut.
"Bara api di bagian dalam tanah gambut inilah yang menyebabkan kabut asap masih ada," ungkapnya.
Meski begitu katanya, kabut asap saat ini sudah jauh berkurang dari September lalu.
Pantauan bakabar.com, kabut asap tampak menyelimuti sebagian wilayah di Kota Idaman. Utamanya yang terdampak kebakaran lahan. Salah satunya di Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang.
Hal ini dibenarkan oleh warga sekitar, Wati yang mengaku masih mencium aroma asap pada malam hari. Namun tak separah hari-hari sebelumnya.
"Di dekat sini masih ada kebakaran lahan, sore ini juga ada. Jadi di sini terdampak sekali kabut asap. Cuma itu malam ya, paginya sudah enggak," ungkapnya.
Lanjutnya, saat hujan beberapa waktu lalu, pada malam harinya di tempatnya juga berkabut asap.
"Hujan kemarin juga tetap ada kabut asap, tapi tipis. Ini sudah mendingan dari sebelumnya yang sampai masuk rumah," tutupnya.
Meminjam data kejadian karhutla BPBD Banjarbaru, per Rabu (11/10) kemarin, karhutla terjadi di 3 lokasi yakni di Kecamatan Cempaka, Landasan Ulin dan Liang Anggang dengan total jumlah luasan lahan terbakar hari itu sebanyak 2,5 hektare.
Kejadian karhutla ini menurun dari beberapa hari sebelumnya, yang terjadi hingga di 5 lokasi per hari.
Adapun total luasan lahan terbakar di Banjarbaru hingga kemarin mencapai 949.132 hektare, dengan jumlah kejadian sebanyak 428 kali.