bakabar.com, BANJARBARU - Penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kawasan ring satu atau sekitar Bandara Internasional Syamsuddin Noor jadi prioritas BPBD Kota Banjarbaru.
Kepala BPBD Kota Banjarbaru Said Abdullah mengatakan, jika pihaknya berfokus menjaga satu titik di ring satu sesuai arahan Sekdaprov Kalsel.
"Sesuai arahan sudah di bagi 4 titik. 1 titik di kelola provinsi, 1 titik Kabupaten Banjar, 1 titik dikelola Banjarmasin, dan 1 titik di kelola Banjarbaru tepatnya di dekat warung Melawi, ada posko di sana," terang Said, Kamis (12/10).
Apabila ada titik api di sana, kata dia, maka pihaknya siaga langsung memadamkan agar tidak menyebar. Pun demikian, jika tidak ada titik api, tetap terus dilakukan pembasahan. Penjagaan di lokasi tersebut dilakukan selama 24 jam.
Bagaimana dengan penanganan Karhutla di lokasi lainnya?
Said menjelaskan, pihaknya berfokus menjaga ring satu bukan berarti meninggalkan lokasi lainnya di Banjarbaru. Sebab, pihaknya telah mengantisipasinya dengan merekrut sejumlah relawan rescue yang memiliki tangki untuk stand by di lokasi rawan Karhutla di luar ring satu.
"Jadi Banjarbaru juga punya posko insidentil yang siap untuk mengcover di seluruh wilayah Banjarbaru," cetusnya.
Senada dengan Said, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Banjarbaru, Zaini juga mengatakan hal serupa. Selain memberdayakan sejumlah relawan rescue yang direkrut, juga ada pembagian personel dari BPBD ke lokasi di luar ring satu.
"Kami ada posko induk yang membagi personel karena kami tidak serta merta meninggalkan tugas apabila ada kebakaran di titik lainnya (di luar ring satu). Untuk itu kami juga merekrut 5 relawan rescue tangki yang ada di Banjarbaru guna membantu kami, mereka stand by di lokasi masing-masing," jelas Zaini.
Zaini bilang, walaupun terjadi Karhutla di ring satu, sejumlah relawan rescue berarmada tangki yang direkrut tetap stand by di lokasi masing-masing alias tidak ikut pemadaman di ring satu, sehingga penjagaan Karhutla di luar ring satu selalu tercover.
"Armada yang mereka miliki dibentuk oleh swadaya masyarakat sehingga digunakan untuk mengamankan wilayahnya masing-masing. Karenanya kami ayomi untuk menjaga dan siaga saat terjadi Karhutla di wilayahnya," tuntas Zaini.
Meminjam data kejadian Karhutla BPBD Banjarbaru, per Rabu (11/10) kemarin, Karhutla terjadi di 3 lokasi yakni di Kecamatan Cempaka, Landasan Ulin dan Liang Anggang dengan total jumlah luasan lahan terbakar hari itu sebanyak 2,5 hektare.
Kejadian Karhutla ini menurun dari beberapa hari sebelumnya, yang terjadi hingga 5 lokasi perhari.
Adapun total luasan lahan terbakar di Banjarbaru hingga kemarin mencapai 949.132 hektare dengan jumlah kejadian sebanyak 428 kali.