bakabar.com, BANJARBARU - Mengantisipasi dampak yang lebih besar, BPBD Banjarbaru memetakan sejumlah wilayah rawan bencana dan menyiapkan puluhan personel beserta sarana prasarana.
Kawasan yang dinilai rawan bencana terdiri Kecamatan Cempaka, Landasan Ulin dan Liang Anggang.
Setelah dilakukan pemetaan, Wali Kota HM Aditya Mufti Ariffin menuturkan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai instansi terkait untuk menciptakan ketangguhan dalam menghadapi bencana.
"Sekarang kondisi cuaca dan iklim tidak bisa diprediksi, sehingga potensi bencana cukup. Diperlukan partisipasi semua pihak dalam mengantisipasi bencana alam yang bisa datang tiba-tiba,” ungkap Aditya dalam Apel Siaga Bencana di Lapangan Dr Murjani, Selasa (2/7).
"Juga diperlukan langkah -langkah konkrit dari pihak terkait agar selalu tanggap dan siaga dalam menghadapi bencana," sambungnya.
Adapun apel siaga bertujuan membangun sikap gotong royong dan kerjamasama antar semua unsur yang dapat berperan dalam penanggulangan bencana,.
Juga diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat kesiapsiagaan serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mitigasi bencana.
Sementara Kalak BPBD Banjarbaru, Zaini Syahranie, menjelaskan potensi bencana di tiga titik rawan salah satunya adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selain banjir yang masih menjadi momok.
“Bencana apapun yang terjadi kami siap menanggulangi dan mengurangi risiko bencana. Sedikitnya 40 personel telah disiapkan untuk menghadapi status siaga bencana di Banjarbaru," tegasnya.
“Sementara sarana dan prasarana juga sudah siap, personel selain dari kita, ada dari TNI-Polri serta para relawan yang berkaitan dengan kebencanaan,” tuntasnya.