Regional

Duh, Buaya 2 Meter Berjemur Dekat Sekolah di Kalteng

Kemunculan seekor buaya mengejutkan warga sekitar SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. 

Featured-Image
Buaya sepanjang 2 meter didapati warga tengah berjemur di dekat SMAN 1 Mentaya Hilir, Kalimantan Tengah. Foto via Antara

bakabar.com, JAKARTA - Kemunculan seekor buaya mengejutkan warga sekitar SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. 

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah pun mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan seiring kemunculan satwa berdarah dingin tersebut.

"Kami sudah menerima laporan itu dan segera kami tindaklanjuti. Kami segera ke lokasi tempat buaya terlihat muncul dan mengimbau masyarakat lebih waspada," kata Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit Muriansyah di Sampit, Minggu (26/2) dikutip dari Antara. 

Baca Juga: Asyik BAB, Bokong Disambar Buaya di Kotabaru

Kemunculan buaya menjadi perhatian masyarakat setelah seorang warga sempat mengabadikannya menggunakan kamera telepon seluler.

Video itu dengan cepat menyebar dan menimbulkan ragam tanggapan dari masyarakat yang umumnya khawatir. Sebab kemunculan buaya itu teramat dekat dengan sekolah.

Dari tayangan video terlihat buaya muncul di anak sungai kecil yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan. Buaya muara itu diperkirakan memiliki panjang lebih dari dua meter itu terlihat sedang berjemur di bantaran anak sungai tersebut.

Baca Juga: Viral Aksi Bocah Gendong Buaya, Netizen: The Real Pawang!

Kemunculan buaya semakin sering di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Masyarakat diimbau lebih waspada karena diperkirakan populasi satwa ganas itu cukup banyak, sehingga rawan terjadi konflik dengan manusia.

Menindaklanjuti laporan kemunculan buaya di dekat SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan, Muriansyah bersama timnya segera ke lokasi. Mereka akan memasang spanduk berisi imbauan untuk lebih waspada terhadap kemunculan dan serangan buaya. BKSDA juga akan mengedukasi masyarakat agar bisa menghindari serangan buaya.

Seperti diketahui, serangan buaya sangat rawan terjadi saat hari gelap. Untuk itu masyarakat diminta lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai. Warga disarankan menghindari beraktivitas saat hari gelap karena rawan serangan buaya.

Baca Juga: Sehari Usai Diamankan, Buaya Muara di Pantai Legian Mati

Kemunculan buaya di sekitar pemukiman diduga karena kelaparan. Satwa satu ini mencari makan hingga ke perairan dekat permukiman. Sebab semakin sulitnya mendapat makanan di habitat aslinya. Akibat ekosistem terganggu, sehingga sumber makanan semakin berkurang.

BSKDA akan melakukan observasi terlebih dahulu. Saat ke lokasi, pihaknya juga akan membawa satu set jerat dan pancing buaya, tetapi untuk pemasangannya, akan dilihat situasi dan kondisinya.

"Kalau dipasang pun, kami minta bantuan warga untuk ikut memantau, karena di sana kawasan pasang surut, sehingga umpan bisa tergantung pas surut, sedangkan saat sungai dalam, umpannya malah tenggelam," kata Muriansyah.

Editor


Komentar
Banner
Banner