Borneo Hits

Batola Perketat Pengawasan Pendidikan Usai Muncul Spanduk 'Stop Ajaran Khilafah'

Munculnya spanduk bertuliskan “Stop Ajaran Khilafah” di sejumlah titik ramai lalu lintas di Kabupaten Barito Kuala (Batola) menjadi perhatian serius

Featured-Image
Spanduk bertuliskan Stop Ajaran Khilafah' di sejumlah titik ramai lalu lintas di Batola memantik perhatian serius dari pemerintah daerah. Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Munculnya spanduk bertuliskan “Stop Ajaran Khilafah” di sejumlah titik ramai lalu lintas di Kabupaten Barito Kuala (Batola) memantik perhatian serius dari pemerintah daerah.

Menanggapi hal itu, Kementerian Agama (Kemenag) bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Batola berkomitmen memperketat pengawasan terhadap seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan mereka.

Kepala Kantor Kemenag Batola, H. Anwar Hadimi, menegaskan bahwa ajaran khilafah atau konsep negara Islam bertentangan dengan ideologi Pancasila.

“Kami sudah berkeliling ke madrasah dan KUA untuk menyuarakan bahwa NKRI harga mati melalui moderasi beragama. Termasuk di pesantren, kami juga memberikan pencerahan tentang pentingnya kesetiaan terhadap bangsa dan negara,” ujarnya.

Menurut Anwar, pengawasan kini difokuskan pada titik-titik yang diduga menjadi lokasi aktivitas organisasi terlarang.

“Kami mendapat informasi ada beberapa titik yang masih bergeliat dari organisasi itu. Kami terus melakukan pengawasan bersama kepolisian dan TNI,” jelasnya.

Ia menyebutkan, saat ini di Kabupaten Batola terdapat 23 pesantren, 21 madrasah negeri, dan 72 madrasah swasta.

“Kami juga rutin setiap bulan menggelar apel di pesantren dengan menyampaikan pesan cinta tanah air,” tuturnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Batola, Lulut Widiyanto Putro, menegaskan langkah serupa di lingkungan pendidikan umum.

“Kami memiliki guru-guru agama yang bertanggung jawab dalam pengajaran agama. Jika masyarakat menemukan adanya penyimpangan ajaran, bisa melapor ke Disdik untuk kami koordinasikan bersama MUI Barito Kuala,” katanya.

Meski demikian, Lulut menekankan bahwa pihaknya akan mengutamakan pembinaan bagi lembaga atau tenaga pendidik yang terbukti menyebarkan ajaran menyimpang.

Berdasarkan pantauan di lapangan, spanduk penolakan ajaran khilafah terlihat terpasang di sejumlah titik strategis, di antaranya di pertigaan Jalan Banjarmasin–Marabahan dan H.M. Yunus Kecamatan Rantau Badauh, Jalan Bahaudin Musa dekat Jembatan Rumpiang, serta beberapa ruas jalan lain di wilayah Batola.

Editor


Komentar
Banner
Banner