bakabar.com, BANJARMASIN - Pemandangan banyaknya kursi kosong terjadi pada rapat paripurna DPRD Banjarmasin, Rabu (25/1).
Rapat tersebut hanya dihadiri 30 dari 45 oranG anggota DPRD Banjarmasin.
Ditambah lagi dengan banyaknya anggota dewan yang keluar sebelum rapat selesai.
Entah alasan apa yang membuat para wakil rakyat ini keluar, namun yang jelas anggota DPRD Kota Banjarmasin yang bertahan hingga akhir hanya sekitar 11 orang.
Ketua Badan Kehormatan DPRD Banjarmasin, Muhammad Isnaini pun angkat bicara.
Ia mengaku kondisi tersebut menjadi perhatian yang harus dibenahi ke depan.
Bukan tanpa alasan, kata dia, rapat paripurna merupakan agenda yang sangat penting dalam menyuarakan suara rakyat.
"Kita sebenarnya ingin seluruh anggota bisa duduk dan mengikuti proses jalannya sidang rapat paripurna secara seksama di ruangan," ucap politikus Partai Gerindra itu.
Saat ini, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Hanya bisa memaklumi kondisi tersebut. Alasannya lantaran para anggota dewan yang keluar berdalih punya agenda lain.
"Selain itu mungkin kawan-kawan ada yang salat, setelahnya duduk di lantai bawah atau tidak kembali ke ruang rapat paripurna. Soalnya tadi waktu sidang berjalan tidak ada jadwal sela atau istirahat," katanya.
Sampai kapan memaklumi?
Isnaini berjanji segera menyuarakan kondisi itu ke pimpinan DPRD Banjarmasin untuk segera ditindaklanjuti.
"Dari pimpinan nanti akan menyampaikan persoalan ini kepada masing-masing fraksi untuk mengimbau setiap anggotanya mengikuti rangkaian rapat paripurna secara menyeluruh," tegasnya.
"Ini jadi catatan kami untuk dievaluasi agar tidak lagi terjadi," lanjutnya.
Kondisi tersebut sangat disayangkan oleh Wakil Ketua I DPRD Banjarmasin, Muhammad Yamin.
Ia mengatakan, rekan-rekannya yang duduk sebagai anggota dewan seharusnya bisa memposisikan diri sebagai orang yang mewakili rakyat.
"Anggota dewan itu adalah posisi yang dalam tanda kutip terhormat, dan menjadi wakil masyarakat Banjarmasin dalam hal pemerintahan," ujarnya.
Ia mengaku bingung mengapa banyak anggota dewan yang memilih keluar sebelum agenda sidang rapat paripurna ditutup.
"Kita tidak mengerti juga mengapa mereka keluar, apakah ada kesibukan atau hal lain," tuturnya.
Ia berharap seluruh anggota dewan bisa mengikut rapat sampai selesai.
"Alangkah baiknya mereka ikut sampai selesai. Jadi kondisi ini menjadi catatan bagi pimpinan agar ke depan jangan terjadi lagi."
"Ayolah kita bekerja sesuai dengan tugasnya, jangan sampai gara-gara ini citra seorang anggota dewan tercoreng," pungkasnya.