bakabar.com, BANJARBARU - DPRD Banjarbaru menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian Raperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029, Kamis (11/9).
Dalam rapat paripurna itu, Raperda Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2026 juga dipaparkan, dengan catatan adanya defisit Rp160 miliar yang akan ditutup melalui sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) tahun sebelumnya.
Rapat paripurna yang digelar di Ruang Graha DPRD Banjarbaru itu membahas tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029, serta program pembentukan peraturan daerah (Propemperda) perubahan Tahun 2025.
Ketua DPRD Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putra, menjelaskan arah pembahasan lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan kota, baik dalam situasi saat ini maupun dalam proyeksi ke depan.
“Kami lebih fokus kepada hal-hal yang masuk RPJMD, baik pelayanan publik, infrastruktur, maupun kebutuhan lainnya yang benar-benar dirasakan masyarakat Banjarbaru,” ungkap Rizky.
Kemudian pembangunan sosial dan keagamaan harus menjadi perhatian serius, "Perlu dipastikan generasi penerus tetap punya fondasi keagamaan yang kuat,” tegas Rizky.
Juga disoroti pengembangan sektor olahraga dan fasilitas umum lainnya untuk meningkatkan kesehatan, kebigaran masyarakat, hingga membentuk karakter positif melalui nilai-nilai sportivitas dan disiplin, serta mengembangkan potensi atlet berprestasi.
“Apalagi status Banjarbaru sebagai ibu kota Kalimantan Selatan tentu menuntut perhatian yang lebih besar,” tuntasnya.