bakabar.com, CIANJUR - Polisi turun tangan mendalami dugaan malpraktik di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur.
Kasus dugaan malpraktik tersebut dialami oleh ibu berinisial TS (34) setelah melahirkan anak ketiganya dengan persalinan sesar.
Kasat Reskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto berusaha proaktif untuk menyelidiki dan mendalami dugaan malpraktik di lingkungan RSUD Cianjur.
"Kita akan segera menyelidikinya kasus malapraktik yang terjadi di lingkungan RSUD Sayang ini. Prosesnya tengah berjalan," tuturnya kepada wartawan, Selasa (12/12).
Baca Juga: Bupati Cianjur Respons Isu Malapraktik RSUD Sayang
Menurut Tono, setelah informasi yang dibutuhkan telah terpenuhi, pihaknya akan segera menanggil pihak-pihak terkait termasuk RSUD Cianjur.
"Saat ini kita fokus dulu mencari bahan dan informasi lengkap. Kita akan segera memanggil para pihak, terutama keluarga pasien untuk dimintai keterangannya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, TS (34) seorang ibu asal Kampung Rancagoong, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur diduga menjadi korban malpraktik saat melahirkan anaknya di RSUD Cianjur.
Baca Juga: Video Syur Siswi SMA di Cianjur Viral, Kepala Sekolah Buka Suara
Diketahui TS menjalani persalinan sesar di RSUD Cianjur pada Selasa (21/11) lalu, dan mendapatkan perawatan selama tujuh dari, hingga akhirnya diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
"Setelah dari rumah sakit dan pulang luka bekas operasi sesar tidak kunjung kering, malah mengeluarkan cairan nanah berwarna pekat dan beraroma tidak sedap," kata suami TS, Ganjar Pamuji (35), kepada wartawan.
Bahkan lanjut dia, jahitan pada sekeliling bekas luka operasi sesar terlihat bolong, dan jahitannya lepas. Sehingga luka sesarnya menganga dan saat itu pada dalam perut terlihat benda berwarna putih seperti kain kasa.
"Hampir setiap hari cairan nanah terus-terusan keluar dari bekas operasi sesar, tapi kondisinya baik tidak mengalami gejala apa pun. Karena khawatir istri saya langsung di bawa ke klinik pesalinan," pungkasnya.