Tak Berkategori

Dugaan Ijazah Palsu Rahmad Masud, MAKI Pasang Badan

apahabar.com, BALIKPAPAN – LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) pimpinan Boyamin Saiman menerjunkan tim ke Balikpapan…

Featured-Image
Wali Kota Balikpapan terpilih Rahmad Masud dituding menggunakan ijazah palsu. Foto: Instagram @Rahmadmasud

bakabar.com, BALIKPAPAN – LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) pimpinan Boyamin Saiman menerjunkan tim ke Balikpapan menyelisik dugaan ijazah palsu Rahmad Masud.

Baru tadi, Wali kota Balikpapan terpilih itu dilaporkan seorang warga bernama Suriansyah ke Polda Kaltim.

Merespons kekisruhan tersebut, Sekretaris Jenderal MAKI Komaryono ikut bicara. Hasil penelusuran timnya, tak ditemukan kejanggalan.

“Jadi, tudingan itu tak lepas dari kepentingan di Pilkada Balikpapan yang sebenarnya sudah selesai,” ujar Komar dalam keterangan tertulisnya kepada bakabar.com, Rabu (10/4) malam.

MAKI, kata dia, siap memberikan dukungan penuh kepada Rahmad Masud. Alasannya, Rahmad dinilai memiliki komitmen menjalankan roda pemerintahan yang berpihak ke kesejahteraan masyarakat.

"Kami akan backup Pak Rahmad mewujudkan itu. Apalagi ada kesepakatan dengan kita menuju pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi," ujarnya.

Karenanya, dirinya menduga tudingan tersebut sengaja diembuskan oleh pelapor yang tidak bisa menerima hasil Pilwali Balikpapan 2020 lalu.

"Karena kalau ijazah ini kami sinyalir ada pihak-pihak yang kurang sreg dengan Pak Rahmad karena ketakutan kehilangan priuk nasinya," ujarnya.

Komar memastikan ijazah sarjana ekonomi Rahmad di Universitas Tri Dharma Balikpapan sahih.

"Pak Rahmad betul-betul kuliah, seperti kalau kuliah sistem mengajar berbeda dengan sekolah-sekolah. Kuliah itu masuk dua hari dalam satu minggu itu sudah biasa. Yang terpenting dia ikuti ujian negara dan sebagainya," tuturnya.

MAKI, kata dia, kini menunggu sikap Rahmad Masud untuk melaporkan balik Suriansyah.

"Kita tunggu Kalau Pak Rahmad siap kita lakukan laporan balik. Kalau perlu kita dampingi ke Bareskrim Polri kita kawal sampai ke sana kalau cukup di Polda kita kawal ke Polda. Kita kawal sampai kasus itu betul-betul clear," ujarnya.

Balikpapan, kata Komaryono, adalah kota yang kondusif dan aman. Sudah sewajarnya situasi tersebut dijaga dengan tidak menyulut api permusuhan selepas Pilkada.

Sebagai pengingat, Pilwali Balikpapan 9 Desember 2020 lalu dimenangkan Rahmad Masud. Berpasangan dengan mendiang Thohari Aziz, Rahmad berhadapan dengan kolom kosong.

Duet usungan Golkar, PDIP, PKS, Gerindra, Demokrat, PKB, PPP dan Perindo itu berhasil keluar dengan perolehan 160.929 suara. Sementara kolom kosong 96.642 suara. Ada selisih 64.287 suara atau 24,96 persen.

Selisih itu pula yang membuat permohonan sengketa hasil ke Mahkamah Konstitusi ditolak karena melebihi 2.576 suara yang dipersyaratkan Pasal 158 ayat (2) huruf c UU Nomor 10 Tahun 2016.

Usai penetapan tersebut, KPU Balikpapan rencananya akan melantik Rahmad sebagai wali kota terpilih akhir Mei 2021 mendatang.

Hasil Pilwali, kata Komar, salah satu bukti masyarakat telah memberikan mandat kepada Rahmad Masud memimpin Balikpapan.

"Harusnya Balikpapan lebih kondusif apalagi dengan terpilihnya Rahmad wali kota baru dengan enterpreneurnya dan inovasi dan akses beliau lebih menguasai menjadi modal yang baguslah bagi Balikpapan. Ini harus yang kita dukung bersama. Jangan justru menunjukkan cara seperti itu yang tidak baik," tandasnya.

Terpisah, Wakil Rektor 1 Muh Thalib membenarkan jika Rahmad Masud pernah menjadi mahasiswa Untri. Rahmad alumnus fakultas ekonomi tahun 2010. Enam tahun Rahmad menyelesaikan studinya.

“Diwisuda tahun 2016,” ujarnya. “Dia mahasiswa murni. Kartu mahasiswanya ditandatangani oleh rektor Untri.”

Kartu hasil studi, kartu rencana studi, daftar hadir, mata kuliah, proposal judul skripsi serta berita acara ujian skripsi Rahmad Masud, kata dia, telah diverifikasi oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan.

“Dan ada arsip dan siap jadi bukti di hadapan hukum. Saya selaku wakil rektor 1 Untri Balikpapan siap untuk menghadapi permasalahan yang diadukan oleh pelapor di Polda Kaltim,” ujarnya.

Duh, Wali Kota Balikpapan Terpilih Dipolisikan Terkait Dugaan Ijazah Palsu



Komentar
Banner
Banner