bakabar.com, JAKARTA - CEO and Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai duet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berpeluang rebut kemenangan di Pilpres 2024.
Sebab bila dua figur itu disandingkan maka secara kalkulasi politik memiliki kans untuk meraup kemenangan.
"Ganjar-Prabowo itu masih realistis, rasional, dan ada peluang menangnya. Memang, dua tokoh ini potensial cukup kuat (memenangkan Pilpres 2024)," ujar Pangi seperti dikutip Antara, Jumat (24/3).
Baca Juga: PKB Diprediksi Tersingkir Jika Prabowo-Ganjar Berduet di Pilpres 2024
Duet Ganjar dan Prabowo juga dinilai memenuhi prasyarat tingkat keterpilihan atau elektabilitas yang tinggi, modal partai yang kuat, berprestasi, memiliki irian calon pemiih berbeda, dan kombinasi latarbelakang yang ideal.
Berdasarkan survei yang dilakukan olehnya, sebesar 15 persen responden menilai simulasi pasangan yang ideal untuk menjadi capres dan cawapres adalah sosok dari latar belakang sipil dan militer.
"Artinya, sipil dan militer, bukan militer dan sipil. Artinya, ada kemungkinan Ganjar adalah tokoh dari latar belakang sipil, kemudian Pak Prabowo dari militer. Nah, ini cukup potensial, potensi kemenangan ada," katanya.
Baca Juga: Disambut Meriah Masyarakat, Prabowo Puji Keindahan Kota Tanjung
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Baca Juga: Ganjar Tindaklanjuti Perintah Jokowi Soal Larangan Buka Puasa Bersama
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI.
Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai jika Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersanding di Pilpres 2024 akan membuat PKB hengkang dan meninggalkan koalisi.
Sebab Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang semula ngotot menjadi cawapres hanya mendapat angin segar dan harus menelan pil pahit pengkhianatan.
Baca Juga: Syarat Gerindra Usung Ganjar Pranowo: Asal Prabowo Capres!
"Hanya saja, jika Ganjar tidak membawa serta PDIP, maka bisa saja PKB hengkang dan berbalik merapat ke NasDem untuk melawan Prabowo," kata Dedi kepada bakabar.com, Jakarta, Kamis (23/3).
Koalisi yang dijalin Partai Gerindra dan PKB semula masih menggantung tanpa pengantin capres dan cawapres. Meski Sekretariat Bersama telah diresmikan namun perjalanan koalisi kedua partai masih tanpa titik terang.
"Jika Ganjar disandingkan dengan Prabowo membawa serta koalisi PDIP Gerindra, maka PKB bisa saja bertahan karena bargaining PKB menjadi lebih rendah, bertahannya PKB karena faktor peluang kemenangan di koalisi," tuturnya.