bakabar.com, SAMPIT - Rencana pemerintah pusat untuk mendirikan Sekolah Rakyat mendapat dukungan penuh dari DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng.
Anggota Komisi III, SP Lumban Gaol, menilai program ini berpotensi menjadi terobosan penting dalam mengatasi kesenjangan pendidikan yang masih terjadi di berbagai wilayah, khususnya di daerah terpencil.
Menurut Gaol, selama ini akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu masih menjadi persoalan serius, meskipun ada kebijakan pendidikan gratis. Namun dalam praktiknya, banyak siswa tetap menghadapi beban biaya tersembunyi.
"Masih banyak anak-anak di pelosok yang tidak melanjutkan sekolah karena keterbatasan ekonomi. Sekolah Rakyat adalah solusi konkret yang selama ini ditunggu-tunggu," ungkap Gaol, Jumat (09/05/2025).
Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis menyeluruh yang dibiayai pemerintah pusat. Tidak hanya bebas biaya sekolah, peserta didik juga akan mendapatkan perlengkapan pendidikan dan tinggal di asrama tanpa dipungut biaya.
Sebagai bentuk kesiapan daerah, Pemkab Kotim telah menyiapkan lahan seluas lima hektare untuk mendukung pendirian sekolah tersebut. Gaol berharap Kotim bisa menjadi salah satu dari tiga wilayah di Kalimantan Tengah yang dipilih untuk program ini.
Namun ia mengingatkan, penempatan lokasi sekolah sebaiknya berada di luar wilayah perkotaan agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap sekolah-sekolah yang sudah ada.
"Kalau dibangun di tengah kota, akan menimbulkan ketimpangan baru. Sekolah-sekolah lain bisa kehilangan siswa karena masyarakat pasti akan tertarik pada sekolah yang serba gratis ini," jelasnya.
Gaol menambahkan, meskipun belum ada petunjuk teknis resmi dari pemerintah pusat, pihaknya tetap optimistis program ini akan membawa manfaat besar. Ia juga berharap keberadaan Sekolah Rakyat bisa menjadi pemicu bagi sekolah lain untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan.
"Kalau dikelola serius, Sekolah Rakyat bukan hanya solusi sementara, tapi bisa jadi model pendidikan yang menjawab kebutuhan nyata masyarakat. Ini momentum penting bagi masa depan pendidikan di daerah," tutupnya.