News

16.536 KPM di Kotim Terima 20 Kilogram Beras Bantuan Pangan

Perum Bulog Cabang Kotawaringin Timur, telah menyalurkan bantuan pangan berupa beras gratis kepada masyarakat berpenghasilan rendah di Kotim.

Featured-Image
Kegembiraan warga Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kabupaten Kotim, saat menerima bantuan pangan yakni beras gratis dari Pemerintah Pusat. Senin (21/7/225). Foto: bakabar.com/Ilhamsyah Hadi

bakabar.com, SAMPIT - Perum Bulog Cabang Kotawaringin Timur, telah menyalurkan bantuan pangan berupa beras gratis kepada masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng. 

Program ini merupakan bagian dari stimulus ekonomi nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sebagai upaya meredam dampak kenaikan harga bahan pokok, khususnya beras.

Kepala Perum Bulog Cabang Sampit, Muhammad Azwar Fuad, menjelaskan bahwa program bantuan ini menyasar 16.536 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Setiap penerima mendapat 20 kilogram beras, hasil penggabungan alokasi untuk bulan Juni dan Juli 2025 yang disalurkan sekaligus pada bulan Juli.

"Penyaluran perdana sudah kita mulai hari Rabu kemarin di Kecamatan Baamang. Harapannya, bantuan pangan ini benar-benar dapat meringankan beban masyarakat miskin, apalagi harga beras di pasar kini mulai merangkak naik,” jelas Fuad. Senin (21/7/2025).

Total beras yang disalurkan di Kotim mencapai 330 ton 720 kilogram, dan pendistribusian masih terus berlangsung ke sejumlah wilayah, termasuk Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Mentaya Hulu. Sementara itu, kegiatan sosialisasi lanjutan akan dilakukan di Kecamatan Kota Besi.

Program ini mendapat sambutan positif dari warga penerima manfaat. Saruti (50), warga penerima bantuan, mengaku sangat terbantu karena kondisi ekonomi keluarganya sedang sulit.

"Senang sekali dapat bantuan beras, apalagi bapaknya baru saja operasi dan belum bisa bekerja dengan normal. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami yang penghasilannya serabutan, terlebih harga beras sekarang cukup tinggi,” ujar Saruti.

Hal serupa juga disampaikan oleh Mislimah (40), seorang ibu rumah tangga. Ia menyebut bahwa bantuan beras sangat penting di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

"Dengan harga beras yang mahal saat ini, bantuan ini sangat membantu kami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Harapan kami, program ini bisa terus berlanjut karena sangat meringankan beban masyarakat kecil,” ungkapnya.

Menanggapi antusiasme masyarakat, Fuad menyampaikan bahwa hingga kini Perum Bulog belum menerima penugasan tambahan untuk bulan Agustus dan seterusnya. Namun, pihaknya siap jika program ini diperpanjang.

"Kami baru menerima penugasan dua bulan alokasi, tapi kalau pemerintah menambah alokasi hingga akhir tahun, kami siap menyalurkan. Stok di gudang sangat mencukupi, saat ini tersedia sekitar 6.200 ton, hasil serapan dari penggilingan lokal di Lempuyang dan Kuala Pembuang. Cukup untuk ketahanan pangan hingga satu tahun ke depan,” tegasnya.

Program bantuan ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan warga, tetapi juga memberi ruang bagi mereka untuk mengalokasikan dana ke keperluan lain yang tak kalah penting, seperti pendidikan anak dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner