Borneo Hits

Menengok Perkembangan Sekolah Rakyat di Kalsel

Terkait sekolah rakyak di Kalimantan, ratusan anak dari keluarga prasejahtera mulai mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sejumlah lokasi yang

Featured-Image
BPPKS salah satu lokasi sekolah rakyat di Kalsel. Foto: bakabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Perlahan tapi pasti, Sekolah Rakyat di Kalimantan Selatan sudah menggeliat. Bahkan ratusan anak dari keluarga prasejahtera mulai mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sejumlah lokasi yang telah ditetapkan.

Terdapat tiga lokasi utama yang menjadi pusat pelaksanaan Sekolah Rakyat. Mulai dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BPPKS),  Sentra Budi Luhur dan Balai Latihan Kerja (BLK).

"BPPKS menampung dua rombongan belajar (rombel) tingkat SMP dengan total 50 siswa, serta tiga rombel tingkat SMA yang diikuti 75 siswa," jelas Kepala Dinas Sosial Kalsel, M Farhanie, Kamis (24/7).

Sementara di Sentra Budi Luhur, terdapat empat rombel tingkat SMP yang menampung sekitar 100 siswa. Adapun di BLK masih dalam tahap persiapan dan direncanakan membuka dua rombel SD dan dua rombel SMA dengan masing-masing kapasitas 50 siswa.

"BLK masih dalam proses seleksi siswa dan tenaga pengajar, karena ini merupakan lokasi baru," papar Farhanie.

Penambahan lokasi ini merupakan tindak lanjut dari permintaan langsung Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan agar jumlah peserta sekolah rakyat ditingkatkan secara nasional dari 8.000 menjadi 20 ribu siswa.

Kendati tidak diberikan target jumlah peserta secara spesifik, Pemprov Kalsel terus berupaya memperluas cakupan program tersebut.

"Salah satunya dengan mengusulkan penyediaan lahan seluas 6 hingga 7 hektare di sejumlah kabupaten dan kota sebagai lokasi pembangunan sekolah rakyat permanen," klaim Farhanie.

Lahan yang diusulkan ini akan disurvei terlebih dahulu oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Seandainya dinyatakan layak, pembangunan sekolah rakyat akan segera dimulai.

Editor


Komentar
Banner
Banner