bakabar.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Taufik Basari mendesak Bareskrim Polri turun tangan dalam penyelidikan tewasnya Brigpol Setyo Herlambang, ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara).
"Jadi gini yang pertama, ada baiknya kasus ini diambil alih penyelidikannya oleh Bareskrim Polri ya," kata Tobas sapaanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/9).
Baca Juga: Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara: Peluru Tembus ke Jantung
Pasalnya, menurut Tobas hasil penyelidikan yang dilakukan Bareskrim nantinya akan lebih bisa diterima oleh publik, karena mengingat kasus serupa seperti penembakan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo.
"Meskipun kita tidak ingin ada dugaan dugaan yang melebar, tapi orang masih trauma juga dengan kasus sambo yang kemarin," jelasnya.
"Ya tentunya apabila ini yang menanganinya langsung dari bareskrim ya tentu apapun hasilnya akan lebih bisa diterima oleh publik," sambung Tobas.
Baca Juga: Kapolri Ogah Gegabah Simpulkan Misteri Kematian Ajudan Kapolda Kaltara
Lebih lanjut, anggota fraksi partai Nasdem ini menyebut tak perlu lagi ada dugaan sementara yang diberikan oleh Kabid Humas Polda Kaltara, ia meminta untuk dilakukan proses penyelidikan terlebih dahulu untuk mengetahui motif yang terjadi.
"Beberapa waktu lalu kan sempat ada pernyataan dugaan sementara ini adalah kelalaian pribadi, nah menurut saya dugaan sementara itu di hold dulu," tandasnya.
Sebelumnya, Brigpol Setyo Herlambang, Ajudan Kapolda Kaltara tewas diduga usai membersihkan senjata api (senpi) miliknya. Ia ditemukan tewas bersimbah darah di rumah dinasnya.
Baca Juga: Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara: Peluru Tembus ke Jantung
Peristiwa nahas itu dibenarkan Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat. Ia menuturkan bahwa Brigpol Setyo Herlambang merupakan anggota Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara yang kini diperbantukan menjadi ajudan Kapolda Kaltara, Irjen Daniel Aditya Jaya.
"Pada hari Jumat, tanggal 22 September 2023, sekitar pukul 13.10 Wita, di rumah dinas dalam kamar, korban SH ditemukan bersimbah darah," ujar Budi kepada wartawan, Jumat (22/9).
Budi menjelaskan Brigpol Setyo diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor senpi HS178837. Hal ini merujuk pada temuan senjata api yang terletak persis di samping jenazah korban.