bakabar.com, BANJARBARU - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana berjanji akan menindak lanjuti temuan lubang tambang di bibir jalan Tapin, Kalimantan Selatan.
"Terima kasih, kami akan tindak lanjuti," ujar Hanifah singkat, Kamis (2/3).
Untuk saat ini, Hanifah mengaku masih ada kesibukan di luar kota.
Lubang tambang di bibir jalan Kalimantan Selatan sebenarnya bukan hal yang baru. Beberapa bulan ke belakang, jalan di Km 171 Satui, Tanah Bumbu ambruk lantaran diapit bekas galian tambang batu bara milik sejumlah perusahaan. Jalan itu pun masih lumpuh sampai saat ini. Pemkab setempat berinisiatif membuat jalan alternatif.
Teranyar, lubang tambang perusahaan batu bara disebut menghimpit Jalan Rantau Miawa, Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lokpaikat, Tapin. Jalan ini akses satu-satunya yang menghubungkan delapan desa di Kecamatan Piani dengan ibu kota Tapin. Jarak dari lubang tambang ke jalan umum itu berkisar 5 sampai 10 meter.
Berkaca pada aturan, jarak tambang dengan jalan atau fasilitas umum tak boleh kurang dari 500 meter.
Saat ini, jalan tersebut banjir dan membuat aktivitas warga lumpuh. Genangan air di ruas jalan diduga akibat luapan dari lubang tambang aktif itu.
"Sampai saat ini masih terendam," papar Pambakal Baramban, Rustan, kemarin.
"Sudah kami telepon pihak perusahaan dari BRE, HRS, KPP dan ATS. Mereka saling lempar. ATS melempar ke BRE, sedangkan BRE melempar ke ATS," imbuhnya.
Baca Juga: Air Lubang Tambang Diduga Banjiri Ruas Jalan di Tapin, Warga Ancam Demo!