Habar Borneo

Ruas Jalan di Tapin Masih Tergenang, Diduga Berasal dari Lubang Tambang

Tingginya curah hujan dan meluapnya air dari lubang tambang diduga mengakibatkan jalan Rantau Miawa, Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin.

Featured-Image
Banjir di ruas jalan jalur Rantau Miawa, Desa Bitahan Baru, Kabupaten Tapin. Foto-apahabar.com/Sandy

bakabar.com, RANTAU - Tingginya curah hujan dan meluapnya air dari lubang tambang diduga mengakibatkan ruas jalan Rantau Miawa, Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin masih tergenang hingga Rabu (1/3) kemarin.

Kepala Desa Beramban, H Rustan Nawawi mengungkapkan saat ini akses menuju Kecamatan Piani atau arah sebaliknya masih terendam banjir. 

"Untuk genangan air kurang lebih 50 meter. Gara-gara hujan dan luapan air dari lubang tambang yang penuh di samping kiri dan kanan jalan," ucap H Rustan Nawawi kepada awak media.  

Ia mengatakan, banjir tersebut mengakibatkan kendaraan roda dua tak bisa melintas.

Alhasil, delapan desa yang ada di Kecamatan Piani terdampak, terutama pelajar yang sekolah ke Kota Rantau.  

"Jalan satu-satunya, kecuali kita memakai jalan hauling ke Bungur kurang lebih 15-20 kilometer, itu tidak layak dan berbahaya," katanya. 

Ia berharap pihak terkait dapat mencari jalan keluar agar jalan tidak tergenang lagi.

"Sudah kita telepon pihak perusahaan dari BRE, HRS, KPP dan ATS. Mereka saling lempar-melempar, ATS melempar ke BRE, sedangkan BRE melempar ke ATS," ungkapnya.

"Jadi kata ulun (saya) jangan saling lempar-melempar, kalau bisa kita duduk bersama antara pihak perusahaan dengan perwakilan dari Piani agar mendapat solusinya," lanjutnya.

Apabila dalam kurun waktu 1-2 hari jalan tersebut tidak kembali normal, kata dia, maka tidak menutup kemungkinan pihaknya bakal menggelar demo ke perusahaan.

"Dalam sehari dua hari apabila akses tidak kembali cepat normal ada kemungkinan terjadi demo," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner