bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah sedang mendorong perekonomian Bali, khususnya di sisi sektor kerajinan atau industri kecil dan menengah (IKM). Diketahui Provinsi Bali hidup dari sektor pariwisata, adanya pandemi Covid-19 megakibatkan Bali lumpuh disemua sektor usaha.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta, mengatakan selama pandemi Covid-19 melanda Bali, hal tersebu memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Sebab, Provinsi Bali, selama ini bertumpu pada sektor pariwisata.
"Sementara pandemi Covid-19 betul-betul menjadikan sektor pariwisata lumpuh hampir tidak bergerak," kata Wayan dalam Launching Indonesia Fashion and Craft Award (IFCA), Kamis (4/8).
Ia menyampaikan, pemerintah Provinsi Bali mulai merancang sebuah strategi pembangunan ke depan dengan program transformasi ekonomi kreatif untuk Provinsi Bali. Salah satunya dengan mengurangi semaksimal mungkin ketergantungan perekonomian dari sektor pariwisata yang saat ini mencapai hampir 54 persen.
"Kalau global beberapa sektor yang lain hampir 70 persen tergantung dari sektor pariwisata. Ini tentu ke depan kita ingin agar sektor ini (IKM) tetap bertumbuh dengan tidak meninggalkan sektor lainnya," ucapnya.
Salah satu di antaranya yaitu melalui sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang menjadi prioritas ke depan bagi pemerintah Bali. Langkah tersebut dilakukan agar sektor IKM dapat menjadi bagian dari perekonomian unggulan di Bali.
"Semenjak pandemi Covid-19, sejak akhir tahun 2020 pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan Dekrasnada memikirkan bagaimana menjaga industri kecil, terutama para perajin kita agar tidak terpuruk karena sepi atau tidak adanya pasar," pungkasnya. (Resti)