Tak Berkategori

Diskotek Hotel Banjarmasin Internasional: Kematian Putri dan Dugaan Sarang Narkoba

Pemberantasan narkoba ibarat ‘mati satu tumbuh seribu’. Tempat peredarannya sangat jelas, tapi tak pernah disikat tuntas….

Featured-Image
Sejumlah pengunjung dan pekerja tempat hiburan malam menjalani pemeriksaan oleh tim gabungan TNI-Polri, akhir Desember kemarin. apahabar.com/Eddy Andriyanto

Pemberantasan narkoba ibarat ‘mati satu tumbuh seribu'. Tempat peredarannya sangat jelas, tapi tak pernah disikat tuntas.

Eddy Andriyanto, BANJARMASIN

Karenanya, patut diduga, bisnis hiburan malam ini menjadi jalan masuk bagi sejumlah pihak memperoleh keuntungan. Hal ini memunculkan kecurigaan adanya praktik "setoran" kepada oknum aparat.

Tempat hiburan malam yang sepekan terakhir jadi sorotan adalah diskotek Hotel Banjarmasin Internasional atau yang lazim disebut HBI Banjarmasin.

Tak terhitung sudah berapa kali diskotek di Jalan Ahmad Yani Km 4,5, Kelurahan Karang Mekar Banjarmasin Timur ini diobok-obok petugas. Mulai Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalsel, BNNK Banjarmasin, pihak kepolisian bahkan beberapa ormas islam.

Diskotek Athena HBI yang disebut-sebut mampu menampung 2.000-2.500 pengunjung diduga menjadi sarang peredaran narkoba.

Akhir pekan lalu, seorang perempuan muda tewas sepulang clubbing dari diskotek HBI yang bernama Athena itu. Ia tewas diduga kuat karena overdosis narkoba.

Belakangan diketahui perempuan malang itu bernama Putri Amelia. Putri berasal dari Desa Bayanan Pasar Senen Nagara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Tanpa pemeriksaan lebih lanjut jenazah Putri dijemput pihak keluarga untuk dikebumikan di kampung halaman, sore harinya.

img

Jasad perempuan muda yang diduga tewas karena overdosis di HBI, Sabtu (4/5) subuh. Istimewa

Perempuan belasan tahun itu datang ke diskotek HBI bersama dua rekan prianya. Kata Ali Akbar, dokter jaga IGD RS Sari Mulia Banjarmasin, kondisi Putri di meja perawatan sudah dalam kondisi yang tidak wajar. Mulut dan hidungnya mengeluarkan busa. Kemudian tangan dan kaki dingin serta bibirnya biru.

Dari mulutnya keluar busa, sehingga banyak yang menduga Putri Amelia tewas akibat overdosis. Namun pernyataan itu buru-buru disanggah Ali Akbar.

Menurutnya, perlu tindakan medis (visum et repertum) untuk mengetahui penyebab pasti kematian Putri.

Sementara, pihak Polsek Banjarmasin Timur dan tim identifikasi Polresta Banjarmasin sempat turun ke lokasi. Namun, tidak ada pemasangan garis polisi (police line) di sana.

Alhasil, pada malam berikutnya, manajemen HBI Banjarmasin memilih tetap mengoperasikan Diskotek Athena seperti malam-malam sebelumnya. Sejak mencuatnya kasus kematian Putri, pihak manajemen kompak tutup mulut.

General Manager Eri Sudarisman berulang kali dikonfirmasi oleh media ini tak kunjung bisa ditemui. Beberapa staf di lingkup hotel HBI pun kompak mengakui pimpinan mereka sedang cuti.

“(Cuti) Mendadak,” ujar salah seorang staf HBI kepada bakabar.com, Rabu (8/5) siang.

Adanya indikasi diskotek tersebut menjadi sarang peredaran narkoba turut diamini Ketua DPD KNPI Kalsel, Fazlur Rahman.

Kepada kapolda Kalsel, wali kota Banjarmasin, hingga Kepala BNNP Kalsel, Fazlur meminta untuk mengusut tuntas kasus kematian Putri.

"Buktinya, korban tewas diduga overdosis di diskotek tersebut. Saat digelar razia selalu banyak yang terjaring. Maka itu diminta kepada pihak berkompeten untuk menutupnya secara permanen," pinta Fazlur Rahman, belum lama ini kepada bakabar.com.

Soal ini, Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Mochamad Rifai mengaku belum bisa menjamin apakah polisi akan memeriksa pengelola diskotek HBI Banjarmasin.

Rifai menerangkan, polisi kini masih menggali informasi untuk memastikan apakah memang diskotek tersebut menjadi sarang peredaran narkoba.

"Kita lihat dulu lah. Polisi pun tidak bisa memanggil seenaknya ya. Penanganannya ada di Ditreskrimum itu, mereka memeriksa saksi saksi dulu. Apakah memang ada peredaran (Narkoba) di diskotek itu atau tidak,” jelas Rifai kepada bakabar.com di ruang kerjanya, kemarin.

Yang pasti, kata Rifai, polisi tetap mengetatkan razia untuk mengantisipasi peredaran narkoba di sejumlah diskotek, tak hanya di HBI.

Lantas, ia mengatakan, masyarakat mesti berperan aktif untuk menyampaikan informasi kepada aparat kepolisian terkait sindikat dan peredaran narkoba.

"Dalam memberantas narkoba, polisi tidak bisa sendiri. Harus ada kepedulian dan sinergitas dari masyarakat. Paling tidak mereka memberikan informasi jika ada indikasi peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” tandasnya.

Baca Juga: Petugas Klinik HBI Banjarmasin Geger Perempuan Diduga Overdosis

Baca Juga:Kematian Pengunjung HBI Masih Misteri, Dokter Sebut Mulut Berbusa!

Baca Juga: Polisi: Jenazah Perempuan Diduga Overdosis di HBI Sudah Dijemput

Baca Juga: Diduga karena Overdosis, KNPI Desak Polisi Usut Kematian PA di HBI

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner