Regional

Disdag HSS Pastikan Penjualan LPG Subsidi Sesuai HET

Disdag HSS memastikan harga penjualan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram bersubsidi sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 18.500.

Featured-Image
Pasar murah di Lapangan Madang, Desa Madang, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten HSS pada Selasa (20/05). Foto-Bakabar.com/Disdag HSS

bakabar.com, KANDANGAN - Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) memastikan harga penjualan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram bersubsidi sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 18.500.

Kepala Disdag HSS Sudiono melalui Kabid Bina Perdagangan, Abdul Kodir menjelaskan bahwa pengawasan gabungan bersama Kejaksaan Negeri HSS dan Polres HSS terus dilakukan mengantisipasi kenaikan harga diatas HET.

"Pengawasan terus dilakukan. Kami sampaikan kepada pangkalan-pangkalan supaya menjual LPG 3 kilogram sesuai HET," kata Abdul Kodir, Rabu (21/05).

Diakuinya, harga LPG 3 kilogram bersubsidi sempat mengalami kenaikan sebesar Rp 25-35 ribu di toko dan kios-kios seminggu belakangan lantaran terjadi kekosongan stok saat libur hari raya Waisak kemarin.

"Permintaan meningkat namun stok berkurang. Seluruh pangkalan yang ada di Kabupaten HSS ini mengambil LPG 3 kilogram bersubsidi di agen resmi Pertamina yang ada Binuang Kabupaten Tapin," ungkap Abdul Kodir.

Untungnya, hasil pemeriksaan langsung ke lapangan beberapa hari terakhir harga telah kembali normal. Toko dan kios-kios juga telah menjual mulai dari harga Rp 20-30 ribu.

"Kendala ketersediaan stok LPG ini karena daerah kita (Kabupaten HSS) tidak memiliki agen distributor resmi," paparnya.

Terpisah, Ainun pemilik kios di Kandangan mengatakan bahwa saat ini pasokan gas melon atau LPG 3 kilogram bersubsidi stabil dan harga sudah mulai mengalami penurunan.

"Sudah normal. Menjual biasanya dari Rp 25-30 ribu untuk harga per satu tabung LPG 3 kilogram," ucapnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner