bakabar.com, JAKARTA - Kontingen Indonesia untuk ASEAN Para Games 2023 Kamboja telah mendarat di Phnom Penh. Para atlet dan ofisial tim tiba pada Rabu (31/5) pukul 06.00 WIB dan pukul 07.00 WIB.
Total sebanyak 500 personil kontingen Indonesia langsung disambut hangat oleh kesenian khas negeri Angkor Wat.
Chief de Mission (CdM) Andi Herman serta perwakilan dua para atlet Indonesia menerima pengalungan berupa kain selempang, atau ikat kepala khas Kamboja yang biasa disebut Krama dari panitia penyambutan.
Baca Juga: Bertolak ke Kamboja, Kontingen Indonesia Berambisi Hattrick Juara Umum ASEAN Para Games
“Alhamdulliah kita sudah tiba di Phnom Penh. Kontingen Indonesia ada 500 orang lebih dalam keadaan sehat, kita liat situasi cuaca maupun kondisi lain dengan Indonesia tidak terlalu jauh berbeda sehingga ini tidak menjadi hambatan untuk atlet kita bertanding,” ucap Andi Herman.
Soal cuaca panas memang sudah terjadi sejak perhelatan SEA Games. Bahkan suhu panas di Kamboja sempat menyentuh angka 42 derajat pada saat mereka menggelar hajat SEA Games.
Tetapi kini, Andi Herman mengabarkan cuaca di sana masih sama seperti yang ada di tanah air, berkisar di angka 32-34 derajat. Andi mengatakan kondisi ini masih normal untuk para atlet karena serupa dengan di Indonesia.
Andi juga menyebut kontingen Indonesia sengaja berangkat lebih awal tiga hari sebelum pembukaan yang direncanakan bakal digelar pada 3 Juni mendatang.
Baca Juga: Menpora Dito: Kesiapan Atlet Asean Para Games 2023 Sudah 95 Persen
Hal ini dilakukan agar para atlet mendapatkan waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan kondisi cuaca yang ada.
“Kita berangkat lebih awal 2-3 hari sebelum opening ceremony, tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan pada para atlet menyesuaikan diri dan mencoba venue yang menjadi tempat pertandingan sore nanti, sehingga pada saat bertanding sudah mengetahui dan terbiasa di lapangan,” ungkap Andi.
Sedangkan dokter tim Abdullah Al Hazmy menuturkan bahwa dirinya telah melakukan langkah agar para atlet tetap bisa tampil maksimal meski harus bertanding di tengah cuaca yang cukup terik.
Baca Juga: Atlet RI Raih Juara Umum di ASEAN Para Games, Jokowi Beri Bonus Rp 309 M
"Hal pertama yang harus dilakukan setiap hari adalah kebutuhan cairan dicukupi. Ini penting untuk mencegah dehidrasi karena suhu yang tinggi ini dan sangat beresiko heat stroke," kata dokter tim NPC Indonesia, Abdullah Al Hazmy,
Selain cairan yang menjadi salah satu fokus, perhatian lain juga diberikan oleh Dokter Hazmy. Katanya, para atlet harus makan secara teratur agar asupan nutrisi untuk tubuh mereka tetap terjaga dengan baik.
Bahkan dokter Hazmy pun sudah membuat jadwal yang cukup ketat demi menjaga kebugaran para atlet Indonesia supaya bisa tampil maksimal.
Misalnya seperti makan berat maksimal dua jam sebelum pertandingan dengan mengkonsumsi kebutuhan sayuran, juga kebutuhan air putih setidaknya satu liter sebelum berlatih maupun bertanding.
Baca Juga: KONI dan PSSI Gandeng BSI Demi Olahraga Indonesia
"Jangan sampai ketika latihan merasa haus. Jika itu terjadi, kondisi tersebut sudah menunjukkan satu persen atlet mengalami dehidrasi. Juga disiapkan handuk dingin atau yang sudah dibasahi untuk menurunkan suhu tubuh, terutama di kepala hingga leher. Ini langkah yang efektif untuk pencegahan dehidrasi," tutur dokter Hazmy.
"Biasanya soal suplemen apa yang boleh dikonsumsi dari pelatih sudah punya catatannya. Tim pelatih juga berkonsultasi ke kita soal penambahan vitamin," tegas Abdullah Al Hazmy.
Pada perhelatan ASEAN Para Games kali ini, kontingen NPC Indonesia mengirimkan 268 atlet dan 154 ofisial untuk berlaga di 12 cabang olahraga (cabor) dari 14 cabor yang dipertandingkan.
ASEAN Para Games XII Kamboja sendiri akan dimulai pada 3 Juni dan berakhir pada 9 Juni 2023.