bakabar.com, TANJUNG – Masih ingat Wahyu? Pemuda berumur 23 tahun yang mengalami ODGJ (Orang Dalam Gangguan Kejiwaan) beberapa waktu lalu. Dia dikabarkan sudah stabil.
Setelah mendapatkan perawatan, warga Jalan Saka Permai RT 20 Mabuun tersebut diminta RS Sambang Lihum untuk dijemput.
Lurah Mabuun, Rizky Kurniadi mengatakan, pihaknya menerima informasi kalau Wahyu sudah stabil dan meminta agar segera dijemput untuk dilakukan perawatan di rumah.
Terkait hal itu, pihaknya bersama Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Tabalong, Puskesmas Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, Lazismu Tabalong, Takmir Masjid Al Mukhlisin dan Komunitas Sayangi Sesama (KS2) Tabalong menggelar rapat membahas kepulangan Wahyu.
“Pertemuan ini untuk merumuskan pengobatan dan perawatan lanjutannya seperti apa. Siapa yang merawat dan di mana akan dirawat,” ujar Rizky Kurniadi, Sabtu (20/3).
Membaiknya Wahyu juga diamini oleh Kepala Puskesmas Mabuun, Drg Tenry Ariny. Pihak puskes Mabuun bahkan siap menyediakan sarana ambulans untuk menjemputnya.
“Kita siap menyediakan mobil ambulans untuk menjemput Wahyu di RS Sambang Lihum,” ucapnya.
Ayah Wahyu yang juga hadir dalam pertemuan itu tampak ceria menerima Wahyu.
Diketahui, wahyu terpisah dari ayahnya sejak umur 2 tahun. Perceraian orang tua Wahyu sejak kecil menjadi awal kisah pilu mereka.
Sang Ayah menuturkan, rumahnya tak memiliki ruang yang layak untuk merawat dan melanjutkan penyembuhan Wahyu.
Dia ingin membuat satu ruang layak buat Wahyu di bagian dapur. Namun, lantai papan dapur mereka telah runtuh dan lantai WC-nya pun amblas.
“Saya ingin perbaiki dapur ini buat Wahyu, tapi saat ini saya tak punya apa-apa. Saya ingin merawatnya, tapi apa daya saya saat ini,” ucap Sang Ayah dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu, Ketua KS2 Tabalong, Erlina Effendi Ilas, mengatakan perawatan terbaik ODGJ adalah mengumpulkannya kembali ke pelukan keluarga.
Keluarga punya peran strategis dan penting dalam tumbuh sembuhnya penderita ODGJ. Karena itu pihak keluarga dapat memperlakukan Wahyu senormal mungkin, memberikan peran dan tangggung jawab sesuai kafasitasnya sehingga penderita mendapati dirinya sebagai diri yang berguna, dihargai, dan dicintai.
Tinggal sekarang adalah bagaimana mengatasi keterbatasan keluarga Wahyu.
“Kita nanti akan coba ajak masyarakat bergotong royong dan berdonasi buat membangun ruang rawat Wahyu,” ujar Erlina Effendi Ilas.
Menurut Erlina, KS2 dan Lazismu Tabalong akan mengobservasi rumah keluarga Wahyu. Mereka juga akan melakukan pengukuran tempat yang akan dibuatkan buat Wahyu, sehingga dapat kalkulasi kebutuhan terkait pembangunan ruang tersebut.
Sebelumnya, Wahyu tiap hari mangkal di trotoar depan Masjid Al Mukhlisin. Oleh Takmir Masjid dan Lazismu, Dinas Sosial Tabalong, Dinas Kesehatan Tabalong dan Puskesmas Mabuun, Pihak Kecamatan Murung Pudak dan Kelurahan Mabuun bersama KS2 Tabalong serta Satpol PP, Wahyu dikirim ke RS Sambang Lihum untuk diberikan penanganan.