Saat ditegur, tiba-tiba salah satu dari mereka langsung menyiramkan air dari gelas yang berisi tuak ke Raudah.
"Mereka marah ketika diminta pulang karena warung akan ditutup," ujar seorang saksi mata.
Raudah merupakan salah seorang pelayan warung. Saat itu, kebetulan Hendri Jaya suaminya datang menjemput.
Melihat istrinya disiram, Hendri lantas mendatangi ketiganya.
"Ketiganya tidak pakaian dinas," ujar saksi lagi.
Cekcok terjadi. Salah satu dari ketiganya keluar.
Sekembalinya, senjata api laras panjang sudah dalam genggaman salah satu pelaku. Hendri ditembak di bagian perut serta paha kanan.
Pria yang bekerja sebagai buruh bangunan itu mengembuskan napas terakhirnya di RS Andi Abdurrahman Noor sekitar pukul 05.00.
Hasil olah TKP, polisi menemukan lima selongsong peluru kaliber 5.56. Ada indikasi jika pelaku bukan warga sipil.
Polisi kemudian berkoordinasi dengan Kodim 1022/Tanah Bumbu dan mengamankan ketiganya. Diketahui ketiganya berasal dari Kompi Senapan B, Yonif 623/BWU.
Catatan Redaksi: Kodam hanya memecat satu dari tiga prajurit yang terlibat.