bakabar.com, BANJARBARU - Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman menginstruksikan agar pemerintah kabupaten/kota di Banua menyiapkan dana talangan pembelian gabah langsung kepada petani.
"Serta bekerja sama dengan daerah penghasil beras," kata Syamsir, Senin (16/1).
Syamsir menyebut, terjadinya inflasi terlebih terkait inflasi beras dikarenakan pola tanam yang sedikit, lantaran tidak boleh membakar lahan.
Sedangkan petani dengan membakar bisa menghemat biaya dan membasmi hama.
“Jadi hama yang menyerang tanaman kalau dibakar itu mati, dan menghemat biaya,” ujarnya, Kamis (12/1).
Untuk itu, pemerintah daerah kabupaten/kota diminta menyiapkan dana talangan pembelian gabah, yang nantinya dana ini disimpan dan dapat untuk menyubsidi dan membantu petani.
Syamsir menyebut, jangan biarkan petani yang sudah menderita, tapi tak ada bantuan. Saat ini, pola yang diusulkannya sudah diterapkan oleh Pemkab Tabalong.
"Saya berharap, pemerintah yang lain melakukan seperti itu,” katanya.
Saat ini ujar Syamsir, ada lima kabupaten/kota yang wilayahnya tinggi penggunaan, namun minim akan produksi, seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Kotabaru, Tanah Bumbu dan Balangan.
“Untuk itu, jika sudah tahu saat ini minus, pemkab bisa bekerja sama dengan daerah atau wilayah tetangga seperti Banjarmasin bekerja sama dengan Barito Kuala,” imbuhnya.
Dirinya juga menyampaikan penolakannya terhadap Bulog yang berencana mendatangkan beras impor dari Thailand.
"Saya tidak setuju ada beras impor masuk, sama dengan membunuh petani kita. Sudah menderita, berasnya malah tidak laku,” tandasnya.