bakabar.com, BANJARBARU – Produk UMKM Kota Banjarbaru melejit kala Pandemi Covid-19. Itu
terbukti dengan naiknya omset pelaku UMKM dari jutaan ke ratusan juta.
“Kita awalnya Rp 5 juta dan sampai sekarang saat Covid-19 jadi Rp 100 juta,” ujar pelaku UMKM Rini Wardani, Jumat (10/9).
Produk yang dilabelinya dengan merek Rini Amplang itu sudah beredar luas di toko – toko besar di Kalsel seperti Indogrosir, Lotte Mart dan toko oleh-oleh. Terbaru, produknya sudah masuk di gerai – gerai Indomaret.
Untuk memenuhi permintaan konsumen, Rini sudah memberdayakan 10 karyawan. Per hari, ia mampu memproduksi 1.000 pcs amplang.
“Karena sekali pengantaran beberapa ratus pcs,” tuntasnya.
Selain Rini, juga ada pelaku UMKM lainnya Wiji Lestari yang memproduksi emping jagung. Produknya juga sudah tersebar di penjuru Kalsel.
“Omset sebulan dari 10 juta ke 20 juta,” ujarnya.
Berbeda dengan Rini, Wiji memilih memberdayakan keluarganya dalam proses memproduksi emping jagung.
Melejitnya UMKM Kota Banjarbaru itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru,
Muhammad Rustam.
“Selama pandemi memang UMKM berkembang, karena banyak bantuan yang diberikan untuk menopang keberlanjutan mereka. Selain itu produk mereka juga dipasarkan online. Jadi dari sana semakin berkembang,” ucapnya.
Dia menyebut 20 hingga 30 persen produk UMKM Kota Banjarbaru punya potensi besar untuk terus berkembang.
“Produk yang potensial kebanyakan makanan ya. Dan kami bantu pembinaan,” terangnya.
Pihaknya, sebut Rustam, juga ikut dalam pelatihan teknis dan pengurusan pendaftaran izin produk.
“Kita bantu untuk mendaftarkan, agar usahanya terdaftar,” tuntas Rustam.