Hot Borneo

Diandalkan Warga Kalumpang HSS, Begini Cerita Haru Biru Relawan Tirek

apahabar.com, KANDANGAN – Tak semua orang rela menyediakan waktu dan biaya, hingga mempertaruhkan nyawa untuk orang…

Featured-Image
Relawan Tirek membantu warga mengantarkan bayi yang menderita demam kejang ke rumah sakit. Foto: apahabar.com/Ahmad Syaifin Nuha

bakabar.com, KANDANGAN – Tak semua orang rela menyediakan waktu dan biaya, hingga mempertaruhkan nyawa untuk orang lain.

Namun itulah pilihan anggota Tim Rescue Emergency Kalumpang (Tirek) di Kecamatan Kalumpang, Hulu Sungai Selatan (HSS).

Di antara ratusan komunitas relawan dan pemadam kebakaran di Bumi Antaludin, Tirek terbilang masih hijau. Faktanya mereka baru dibentuk 15 Oktober 2020.

Namun demikian, Tirek telah menjadi andalan dan harapan masyarakat, khususnya yang berdomisili di Kalumpang. Terlebih mereka merupakan satu-satunya relawan rescue emergency di kecamatan ini.

Kendati masih muda, 21 anggota Tirek sudah merasakan berbagai kondisi darurat, selain berbagai kendala dalam mengembangkan dan mempertahankan organisasi.

“Meski banyak didukung, masih terdapat sebagian warga yang menyepelekan dan memandang tujuan organisasi kemanusiaan itu hanya untuk meminta uang,” cetus Ketua Tirek, Yakob Arsanto, Minggu (29/5).

“Namun angggapan miring itu kami jawab dengan dengan berbagai kegiatan sosial. Akhirnya tanggapan masyarakat jauh lebih positif,” imbuhnya.

Anggapan negatif itu sempat mengapung, ketika Tirek ingin membeli mobil untuk keperluan kedaruratan. Mereka lantas menggalang dana di jalan wilayah Kalumpang selama kurang lebih satu minggu.

Ironisnya terdengar komentar negatif dari sebagian masyarakat. Tirek justru dianggap berkhayal mampu membeli mobil sendiri.

“Dari penggalangan dana, kami berhasil mengumpulkan sekitar Rp6 juta. Sementara harga mobil bekas yang akan dibeli seharga Rp11 juta,” papar Yakob.

“Namun setelah mendapat respons negatif, kami menghentikan penggalangan dana. Kami kemudian menggelar rapat dan memutuskan memilih alternatif lain,” imbuhnya.

Diputuskan bahwa kekurangan akan ditutupi uang pinjaman dari anggota Tirek sebesar Rp1 juta, serta pinjaman online senilai Rp4 juta.

“Alhamdulillah utang itu sudah lunas. Makanya prioritas kami sekarang adalah menambah perlengkapan lain seperti oksigen dan P3K, lalu perahu karet untuk menangani bencana banjir,” beber Yakob.

Kemudian ketika banjir kiriman melanda Kelumpang di awal 2021, Tirek juga turun tangan untuk mendirikan posko dapur umum bersama Koramil dan Polsek Kalumpang.

“Kebetulan banjir menenggelamkan bagian dapur rumah warga. Kami juga berusaha meredam supaya masyarakat tidak mengunggah ke media sosial bahwa tidak diperhatikan,” tutur Yakob.

Selama penanganan banjir, salah seorang anggota Tirek bahkan rela meninggalkan pekerjaan demi menolong masyarakat. Di sisi lain, rumah anggota ini juga ikut terdampak banjir.

“Anggota kami rela tidak berjualan pentol selama seminggu demi membantu. Setelah posko ditutup, baru dia bercerita bahwa keluarganya di rumah juga terdampak dan belum menerima makanan,” kenang Yakob.

Terlepas dari berbagai kisah selama aksi kemanusiaan, keberadaan Tirek sudah mendapat pengakuan positif dari masyarakat.

“Masyarakat sudah merasakan manfaat keberadaan relawan. Mereka selalu siaga dan bersedia diminta mengantar warga yang akan melahirkan, kecelakaan dan membawa jenazah,” papar Nor Atika Yulida, salah seorang warga Kalumpang.



Komentar
Banner
Banner