bakabar.com, BANJARMASIN - Ratusan driver online bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) hari ini, Selasa (15/8). Mereka mendesak Pemprov Kalsel merevisi SK Penyesuaian tarif.
Para driver online menilai, penyesuaian tarif yang selama ini diatur dalam SK gubernur tersebut merugikan mereka.
"Tujuan kami meminta penyesuaian kenaikan tarif yang selama ini kami anggap tidak sesuai dengan harapan kami," ujar Koordinator Driver Online Kalsel Bersatu, Ardiansyah, Senin (14/8).
Baca Juga: Wanita Muda Jadi Korban Pencurian Driver Online di Penjaringan
Ardiansyah mengungkapkan, penyesuaian tarif pada SK Gubernur saat ini adalah Rp3.900 untuk tarif batas bawah dan Rp6.500 untuk tarif batas atas. Kondisi ini diperparah dengan adanya potongan 20 persen dari aplikator.
"Tarif itu masih kotor. Dipotong lagi, jadi Rp3.900 kalau dipotong 20 persen cuma Rp3.100 yang kami dapat," ujarnya.
Para driver online pun meminta agar aturan main tersebut diubah. Mereka pun mengugkapkan keinginan tarif yang dianggap sesuai dengan kondisi saat ini.
"Kami minta Rp20 ribu per 3 kilometer. Itu sudah bersih dan tanpa potongan. Besok harus ada hasil yang didapat," harapnya.
Berdasarkan informasi, ada 300 driver online yang siap turun ke jalan dalam aksi unjuk rasa besok. Mereka rencananya juga menurunkan 118 armada dalam aksi tersebut.
"Titik kumpul kami di Lapangan Kamboja. Kemudian melakukan longmarch ke depan kantor dewan Kalsel," jelasnya.
Baca Juga: Dijerat, Ditusuk, Lalu Dipukuli, Sadisnya Pembunuhan Driver Online di Bogor
Sementara itu, Sekretaris DPRD (Sekwan) Kalsel Muhammad Jaini membenarkan rencana aksi driver online tersebut. Menurut dia, anggota DPRD akan menerima kedatangan para driver online tersebut.
"Rencananya ditemui sekretaris komisi III, Gusti Abidinsyah," ujar Sekwan DPRD Kalsel itu.
Selain komisi III, para driver online juga akan ditemui pihak dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kalsel.
"Kita berharap pertemuan tersebut bisa mendapatkan solusi terbaik, baik bagi driver online maupun buat pengguna jasa," pungkasnya.