bakabar.com, JAKARTA - Desa Wisata Belitar Seberang yang berada di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, berhasil masuk dalam 50 Besar desa wisata terbaik ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengapreasi capaian tersebut dalam kunjungannya di Desa Wisata Belitar Seberang, Selasa (2/8/2022). Menurutnya capaian tersebut tidak lepas dari kolaborasi yang terbangun antara masyarakat, kelompok sadar pariwisata, dan pemerintah.
"Desa Wisata Belitar Seberang merupakan salah satu destinasi unggulan dengan alamnya yang indah sebagai salah satu daya tarik utama," kata Sandiaga melalui keterangan tertulis, Rabu (2/8).
Desa Wisata Belitar Seberang terdiri dari wisata alam, wisata buatan, wisata budaya yang unik, serta ditunjang dengan fasilitas pendukung lainnya. Adapun objek wisata utama berupa Air Terjun Sakti dan Air Terjun Puspa Dewi.
Air Terjun Tri Sakti memiliki air dengan suhu yang dingin, sementara Air Terjun Puspa Dewi bersuhu panas. Kedua aliran air ini akan bertemu dan menyatu di satu titik. Fenomena air terjun ini merupakan satu-satunya di Indonesia.
Menparekraf menjelaskan bahwa representasi keanggunan dari Air Terjun Puspa Dewi, membuat kedua air terjun ini diibaratkan pria dan wanita yang saling melengkapi. Ia pun meminta saran nama untuk mempresentasikan fenomena air terjun ini.
“Saya akan membuka sayembara penamaan dari dua air terjun yang bersatu, jadi kita akan umumkan sampai akhir Oktober 2022. Nanti pemenang dari pada nama akan diumumkan saat acara puncak ADWI," katanya.
Bukan hanya itu, di sekitar air terjun Tri Sakti juga mengalir empat air terjun lain dengan ketinggian sekitar 40 meter hingga 86 meter, serta goa atau sarang walet dan goa kelelawar. Wisatawan bisa menikmati tiga wisata alam sekaligus dalam satu tempat.
Desa Belitar Seberang memiliki wisata edukasi pengolahan nira. Di dalamnya, wisatawan bisa belajar mengolah air nira mulai dari penyadapan sampai menjadi gula merah. Ada juga wisata budaya kuda lumping serta yang tidak boleh terlewat, wisata kuliner memakan balendu atau ulat pohon. Makanan ekstrim ini bisa dinikmati hidup-hidup atau dimasak terlebih dahulu dalam bentuk lauk yang sudah digoreng.
"Untuk meningkatkan pengembangan Desa Wisata Belitar Seberang, Kemenparekraf akan melakukan pelatihan dan pendampingan, kami akan terus melakukan kemitraan. Saya juga membuat konten untuk mempromosikan Desa Wisata Belitar Seberang ini. Jadi, bukan hanya wisatawan nusanatara yang akan datang ke sini, tapi juga wisatawan mancanegara. Kita harus bangkitakan lapangan kerja dan peluang usaha di sini," pungkasnya.