bakabar.com, JAKARTA - Teddy Minahasa mengungkap bahwa ia telah merencanakan penjebakan kepada para pengedar narkoba. Namun karena tertipu dengan informasi palsu dari Linda tentang adanya sindikat narkoba, ia malu kepada anak buahnya.
Pernyataan niat penjebakan tersebut diutarakan Teddy saat memberikan keterangan dalam sidang yang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (1/2)
Pernyataan ini menyusul pertanyaan Mejelis hakim sebelumya soal hubungan Teddy dengan Linda Pudjiastuti.
"Saudara, maksudnya apa hubungan Dody ke Linda?" Tanya Majelis Hakim kepada Saksi Teddy.
"Yang skenario menjebak itu, Yang Mulia, yang mengerjai Linda itu," Teddy menjawab Majelis Hakim.
Baca Juga: Mengetahui Istilah Khusus dalam Peredaran Sabu Teddy Minahasa
Hakim pun kembali melontarkan pertanyaan alasan apa hingga Teddy berniat untuk menjebak Linda.
Kepada majelis Hakim, Teddy mengaku, hal itu lantaran gagalnya operasi pengungkapan kasus narkoba di Laut China Selatan akibat adanya informasi tidak pasti dari Linda.
"Saya tarik mundur kembali peristiwa di 2019 itu, Yang Mulia. Di situ saya, bukan hanya saya pribadi yang kecewa, saya juga malu, saya juga rugi secara material. Di kapal itu pasukan saya banyak, Yang Mulia. Saya malu kehormatan saya di hadapan anak buah saya. Kok dibohongi mentah-mentah begini Jenderal bintang dua," ujar Teddy kepada Majelis Halim.
Baca Juga: Sidang Heboh, Mami Linda Ngaku Istri Sirih Irjen Teddy
Kepada Majelis Hakim, Teddy juga menjelaskan Linda mengaku kepada dirirnya sebagai informan jaringan narkoba kelas internasional dan lapas.
"Kemudian yang bersangkutan mengaku informan internasional. Kemudian di chat itu bilang punya jaringan lapas. Di situlah saya pintu masuk mau ngerjain dia," ujar Teddy.
Kepada Majelis hakim Teddy mengutarakan bahwa tidak memberikan perintah secara resmi kepada Dody untuk menjebak Linda.
"Berarti ada perintah ke Dody soal penjebakan?," tanya Majelis Hakim.
"Perintah resmi tidak ada, saya hanya share kartu nama dan saya katakan seperti itu," Teddy menjawab Hakim.
Baca Juga: Linda Bongkar Hubungan Istimewa Teddy Minahasa, Kejagung Pasang Badan
Teddy menjelaskan dengan penjebakan Linda, nantinya akan digunakan untuk membuat Dody terus menjabat sebagai Kapolres Bukittinggi dan Dody mendapat penghargaan.
"Bayangan saya ini peluang saudara Dody untuk bisa memperoleh achievement. Untuk berkas, saya usulkan kembali dan saya akan nego dengan Kapolri untuk tetap polisi laki-laki yang menjabat di Bukittinggi. Kemudian dari situlah saya memberi peluang ke Dody 'jebak orang ini'," ujarnya.
Kepada Majelis hakim dan juga JPU, Teddy memberi saran kepada Dody untuk menjebak Linda dengan barang bukti sabu yang sebelumnya sudah di serahkan kepada Jaksa.
"Nah, terkait BB (barang bukti) kamu bisa koordinasi dengan jaksa, kalau itu diizinkan, tapi kalau tidak diizinkan ya sudah," ujarnya.
Baca Juga: Teddy Minahasa Mengaku Kenal dengan Linda Pudjiastuti di Spa
Diberitakan sebelumnya Teddy mengaku kenalan dengan Linda sejak 2005 di Hotel Classic saat Teddy sedang melakukan SPA bersama teman-temannya di Hotel Classic.
Dalam bacaan dakwaan JPU, Teddy Minahasa menugaskan AKBP Dody mengambil sabu barang bukti hasil pengungkapan, kemudian diminta untuk ditukar dengan tawas.
AKBP Dody Prawiranegara sempat menolak permintaan Teddy untuk menukar sabu tersebut dengan tawas. Namun karena Teddy yang merupakan Kapolda Sumatera Barat, Dody akhirnya mengiyakan.
AKBP Dody kemudian memberikan sabu tersebut kepada Linda, selanjutnya Linda memberikannya kepada Kompol Kasranto, untuk kemudian dijual kepada bandar narkoba kampung Bahari yang bernama Alex Bonpis.