UU Cipta Kerja

Demo Tolak UU Ciptaker Bubar, Mahasiswa: Kedaulatan Tidak Ada Lagi di Tangan Rakyat

Arus Lalu lintas jalan Gatot Subroto kembali dibuka setelah massa aksi mahasiswa membubarkan diri dari depan Gedung DPR RI.

Featured-Image
Selanjutnya terlihat Petugas kebersihan mulai mengangkut sampah, Bekas ban yang dibakar mahasiswa juga telah dibersihkan petugas. Foto : Apahabar.com (Andrew Tito)

bakabar.com, JAKARTA - Massa aksi ribuan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja (Ciptaker) di depan gedung DPR RI, Jakarta sejak Kamis  sore (6/4) telah membubarkan diri.

Berakhirnya aksi tersebut membuat polisi kembali membuka lalu lintas (lalin) di Jalan Gatot Subroto yang sebelumnya ditutup untuk kelancaran aksi dan keamanan masyarakat.

Massa terlihat berangsur-angsur membubarkan diri mulai pukul 21:00 WIB. Polisi juga mengawal massa yang membubarkan diri untuk mengarahkan kendaraan yang mereka gunakan.

Baca Juga: Tolak UU Cipta Kerja, Koalisi Masyarakat Sipil Geruduk Gedung DPR

Beberapa pengendara yang hendak lewat terpaksa melambatkan laju kendaraannya ketika melewati massa yang akan bubar usai melakukan demonstrasi.

Selanjutnya terlihat petugas kebersihan mulai membersihkna dan mengangkut sampah yang berserakan termasuk bekas ban yang dibakar saat aksi berlangsung.

Aksi berjalan cukup panas karena massa dari gabungan mahasiswa membakar ban, mendorong pagar gedung DPR hingga mencoret tembok pagar gedung wakil rakyat itu.

Baca Juga: Turun ke Jalan Tolak UU Ciptaker, Artis Jefri Nicol: Mereka Wakil Siapa?

Ketua BEM UPN Veteran Jakarta Rifqi Adyatma yang merupakan koordinator lapangan (korlap) mengatakan dalam aksi demonstrasi itu para mahasiswa menganggap bahwa kedaulatan sudah tidak ada lagi ditangan rakyat dengan disahkan UU Cipta Kerja oleh DPR.

"Pasti akan ada (demonstrasi lanjutan). Aksi itu akan ada karena seperti yang kita bilang dalam orasi tadi, bahwasanya hari ini kedaulatan sudah tidak di tangan rakyat," ujarnya.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang mengatakan demonstrasi itu dilakukan hanya untuk menolak pengesahan Perppu Ciptaker menjadi undang-undang.

Baginya dengen pengesahan undang-undang ciptaker membuat masyarakat tidak lagi percaya dengan lembaga negara, karena mereka sama sekali abai dengan suara rakyat yang berdaulat.

Editor


Komentar
Banner
Banner