bakabar.com, KANDANGAN - Puluhan mahasiswa gabungan dari Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), serta Tabalong memperingati 'September Hitam' di Institut Agama Islam (IAI) Darul Ulum Kandangan, Senin (29/09) malam.
Kegiatan ini diawali dengan salat Maghrib berjemaah, dilanjutkan membaca doa, menyalakan lilin sekaligus orasi dan menyampaikan puisi tentang peristiwa tragis yang terjadi di Indonesia bertepatan pada bulan September.
Koordinator wilayah III BEM se-Kalimantan Selatan (Kalsel), Hudzaifah mengungkapkan bahwa hal ini dilakukan sebagai bentuk aspirasi damai menyuarakan tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dan tokoh pejuang keadilan masyarakat, aktivis yang gugur, serta pejuang dari mahasiswa, termasuk isu-isu terkini dari ekonomi, dan pendidikan.
"September Hitam ini sebagai ruang bagi mahasiswa maupun masyarakat untuk mengingat bahwa banyaknya tragedi-tragedi yang terjadi di bulan September," ungkapnya.
Aksi September Hitam dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah maupun aparat yang tidak pro terhadap rakyat.
Hudzaifah berharap dengan adanya aksi September Hitam mahasiswa dan masyarakat lebih tahu dan lebih peduli lagi bahwa banyak sekali pahlawan maupun aktivis-aktivis yang telah lalu menyuarakan keadilan khususnya di Kalsel dan juga di Indonesia.
"Tentunya kami berharap tidak ada lagi terjadi tragedi-tragedi pelanggaran HAM yang ada di Indonesia dan di Kalsel itu sendiri," imbuhnya.
September Hitam sebagai mempererat solidaritas antar elemen masyarakat yang dikoordinir Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAI Darul Ulum Kandangan dihadiri oleh 38 mahasiswa dari Kabupaten Tapin, HSS, HST, dan Tabalong.