aksi mahasiswa

Demo Mahasiswa di Solo Sindir Jokowi Pakai Jagung

Puluhan mahasiswa berbagai kampus menggelar aksi di depan Balai Kota Solo, Senin (18/12). Mereka menyindir Presiden Jokowi pakai jagung.

Featured-Image
Demo yang digelar puluhan mahasiswa di depan Balaikota Solo. Foto: apahabar.com/Fernando

bakabar.com, SOLO - Puluhan mahasiswa berbagai kampus menggelar aksi di depan Balai Kota Solo, Senin (18/12). Mereka menyindir Presiden Jokowi pakai jagung.

Mengenakan pakaian hitam, mereka membawa jagung dan membawa spanduk satir. Bertuliskan; "Evaluasi 9 th Rezim Jokowi" dan "Tahta untuk Rakyat".

Dem Unisri Ramadhan menjadi orator. Kata dia, hari ini demokrasi yang seharusnya menjadi tahta untuk masyarakat. Namun direnggut oleh keluarga Jokowi.

Baca Juga: Mahasiswa UMJ Dapat Intimidasi Usai Tanya Soal Wadas ke Ganjar

"Hari ini nilai-nilai kebebasan dari demokrasi sudah hilang. Pemerintah seperti acuh dan tidak mendengarkan suara dari masyarakat. Demokrasi hari ini masih seumur jagung," katanya.

Itulah mengapa mereka membawa jagung. Sebagai bentuk sindiran untuk Pemerintahan Jokowi.

Orasi juga disampaikan Wakil Presiden BEM KM Unisri, Muhammad Khoirul Khalim. Sindir dia, Cina terkenal kemajuan ekonominya. Maka indonesia dikenal dengan kemunduran demokrasinya.

"Innalilahi, innalilahi wa innalilahi rojiun. Turut berduka cita atas kematian demokrasi di negara kita. Jagung adalah simbol bahwa demokrasi di negara kita masih sangat muda. Yang terus ditindas dan dibakar oleh para pembangkang," orasinya.

Baca Juga: Waduh! Ternyata Politik Dinasti Tumbuh Subur di Negara Demokrasi

Warna kuning jagung juga punya makna. Menggambarkan warning. Bentuk kehati- hatian terhadap dinasti tirani yang hari ini kian menjadi.

"Kehati-hatian akan penghianatan konstitusi dan kehati-hatian akan tangis ibu pertiwi. Kita hari ini berkumpul sebagai refleksi bersama akan mirisnya negara kita hari ini," sambung Khoirul.

Khoirul lantas menyindir lewat lagu Indonesia Raya. Yang sering diperdengarkan hampir setiap hari. Ia menggunakan bait "bangunlah jiwanya, bangunlah raganya".

"Sepertinya jiwa rakyat prinsip-prinsip rakyat yang harus dibangunkan dari para raga-raga elit para penguasa. Semoga mereka segera mendapatkan hidayah," ucapnya.

Baca Juga: Mahasiswa Papua Gelar Aksi Bersih-Bersih di Taman Cibeunying-Bandung

Di sisi lain, Korwil Jateng DIY BEM SI Kerakyatan, Raafila Anbiya memberikan pernyataan. Aksi ini yang ketiga kalinya diadakan. Pertama dan kedua digelar di Jakarta dan Yogyakarta. "Kali ini kami menggelar aksi di Solo. Di Balai Kota," imbuhnya.

Lebih spesifik, kata dia, aksi ini sebagai bentuk menyikapi isu terkait kontestasi Pemilu 2024. Juga sebagai simbolik untuk terus bersuara agar persta demokrasi berjalan semestinya.

"Kami dalam aksi ini menyampaikan beberapa tuntutan yang sampai sekarang belum terselesaikan. Terutama kebebasan berekspresi, pendidikan inklusif, dan politik dinasti untuk dikawal terus ke depannya," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner