bakabar.com, BANJARBARU – Debat pertama Pilwali Banjarbaru 2020 pada segmen kesejahteraan masyarakat, calon wali kota Gusti Iskandar bantah tanggapan Calon Wali Kota Haji Martinus.
Bantahan itu ketika Gusti Iskandar menerangkan terkait kenaikan upah tenaga honorer baik guru, para medis maupun staf administrasi.
Begitu pula terkait peningkatan puskesmas, dari sebelumnya puskesmas pelayanan menjadi puskesmas rawat inap
Namun, Haji Martinus menjawab bahwa jika dirinya dan Darmawan Jaya Setiawan terpilih, maka semua gaji tenaga honorer akan ditingkatkan hingga UMR.
Sedangkan untuk peningkatan puskesmas, kata Haji Martinus sudah dijalankannya.
“Berkaitan dgn menaikkan insentif tenaga honorer, kalau di kami bukan menaikkan lagi tapi akan memberikan sesuai dengan UMR yang ada, disesuaikan dengan daerah masing-masing. Mengaktifkan kembali puskesmas-puskesmas kami sudah berjalan,” ujar Haji Martinus.
Tanggapan itu pun, dibantah tegas oleh Gusti Iskandar Iwansyah yang kembali bertanya ihwal kebenaran dari tanggapannya itu.
“Saya ingin menegaskan di sini, kalau pak Martinus mengatakan sudah melakukan itu, kapan pak martinus melakukan itu? Yang ada almarhum Pak Nadjmi Adhani,” tanyanya balik.
Lalu, lanjut Gusti Iskandar bagaimana semua tenaga honorer mau UMR, jika Banjarbaru saja belum memiliki UMK, karena faktanya Banjarbaru masih bergantung pada upah standar wilayah Kalsel.
“Oleh karena itu secara tegas kawan kita akan melakukan sesuatu untuk memberikan pemerataan kesejahteraan warga Banjarbaru. Sebab itu tanggung jawab pemerintah sebagai kepala daerah,” terangnya.
Sebab menurutnya, sebagai kepala daerah paslon nomor urut 1 ini akan memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di Banjarbaru melalui program yang l ditawarkan Kawan Kita.