bakabar.com, JAKARTA - CEO of OpenAI sekaligus pencipta aplikasi kecerdasan buatan (AI) ChatGPT Sam Altman hadir di Indonesia untuk berdiskusi kepada publik terkait artificial intelligence (AI) dan tantangannya di masa depan.
Altman dalam diskusinya mengungkapkan dirinya membuka peluang kepada para mitra di Indonesia untuk berkolaborasi guna melatih model bahasa. Walaupun mengakui jika ChatGPT sudah mencakup baik dalam hal bahasa utama, Altman ingin meningkatkan kemampuan model bahasa yang lebih jarang digunakan.
“Dengan semakin tingginya permintaan, tak menutup kemungkinan untuk membuat versi ChatGPT 5 atau model-model masa depan untuk mendukung bahasa-bahasa tersebut,” ujar Saltman dalam diskusi tersebut, di Jakarta, Rabu (14/6).
Altman menegaskan dirinya tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia agar bisa melatih bahasa untuk mendukung berbagai bahasa lainnya, termasuk dialek yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Pakar AI: Google Bard Bakal Mendominasi Dibanding ChatGPT
“Jika Indonesia dapat menyediakan data set dan evaluasi untuk bahasa-bahasa tersebut, kami akan senang untuk mengintegrasikannya ke dalam model terbaru kami,” ujarnya.
Selain itu, Altman berharap nantinya kolaborasi dengan Indonesia, bisa saling mendukung guna menaikan kualitas hingga aksesibilitas dukungan untuk bahasa Indonesia.
“Kami berharap dapat memperkuat hubungan kerjasama dengan Indonesia dalam meningkatkan kemampuan dan sumber daya untuk mendukung bahasa-bahasa lokal dan dialek di Indonesia. Ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Indonesia, dan kami sangat bersemangat untuk melakukannya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, CEO darj OpenAI yakni Sam Altman datang ke Indonesia untuk diskusi dengan publik bertajuk Conversation with Sam Altman. Kehadiran Sam Altman ke Indonesia dalam rangka memperluas pemahaman masyarakat soal teknologi kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: ChatGPT vs Google Bard AI, Siapa Lebih Unggul?
Acara tersebut dilakukan oleh salah satu organisasi kolaborasi untuk percepatan inovasi Kecerdasan Artifisial (Korika) Indonesia bersama GDP Venture, perusahaan ventura yang dibekingi Grup Djarum.
Adapun OpenAI didirikan pertama kali pada tahun 2015 sebagai perusahaan riset dan pengembangan AI. Teknologi OpenAI meliputi sistem bahasa alaminya, GPT-4 dan ChatGPT, sistem generasi gambar DALL-E, dan sistem pengenalan ucapan sumber terbuka mereka, Whisper.
ChatGPT dalam praktiknya memiliki beragam kegunaan. Ia bisa digunakan untuk memecahkan masalah-masalah kompleks, memberikan informasi atas pertanyaan dan permintaan, serta menginspirasi gagasan-gagasan baru dalam banyak bidang.
Aplikasi ChatGPTsedang tren belakangan ini karena bisa digunakan membantu memahami konsep-konsep kompleks. Penjelasannya dengan kata-kata yang lebih sederhana, memberikan definisi, dapat membantu pengguna untuk menyelesaikan berbagai persoalan.