bakabar.com, JAKARTA – CEO Nvidia Corporation, Jensen Huang, mengatakan di masa depan, ilmu komputer tak lagi dibutuhkan. Bahkan, manusia tak perlu lagi mempelajarinya.
"Kami akan membuat komputer jadi lebih pintar, sehingga tak ada lagi yang perlu belajar ilmu komputer untuk membuat pemrograman komputer," kata pria dengan kekayaan Rp 1.700 triliun itu dalam wawancara bersama Jim Cramer di CNBC International.
Profesi computer engineer atau pemrograman komputer memang jadi incaran selama beberapa dekade terakhir. Permintaan atas penulis kode bahasa komputer sangat tinggi karena perusahaan berebut membuat produk digital seperti aplikasi dan software.
Namun ini berbeda sejak perkembangan Artificial Intelligence (AI) selama beberapa tahun terakhir. Melansir CNBC Indonesia, Huang menjelaskan masyarakat kian melek teknologi karena perkembangan AI.
‘’AI akan membuat komputer paham dengan bahasa manusia,’’ ungkapnya. Huang menjelaskan manusia kini manusia cukup memberikan perintah pada komputer dengan bahasanya sendiri.
"Komputer harus bisa memahami apa yang manusia inginkan dan tujuan manusia. Manusia hanya perlu memberikan perintah untuk komputer dengan bahasa manusia, agar mereka mengerjakan apa yang dibutuhkan manusia," kata pendiri perusahaan teknologi multinasional Amerika yang berbasis di Santa Clara, California itu.
Huang juga mengungkapkan dirinya tak setuju robot bakal menggantikan manusia. ‘’Meski akan bekerja menjalankan pabrik, para robot AI masih akan membutuhkan manusia,’’ ujarnya.
Manusia akan melatih robot untuk lebih produktif. Robot belajar dari data, dan di masa depan ini akan dipelajari dan dianalisis dari pergerakan manusia sehari-hari.
Peranan yang krusial ini diyakini Huang membuat manusia tak akan menganggur meski robot sudah mulai bekerja di pabrik. Menurutnya, ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan kebutuhan manusia akan lebih banyak lagi.
"Ini justru akan menciptakan lapangan pekerjaan dan membuat perusahaan lebih produktif. Ketika perusahaan lebih produktif, pendapatan mereka akan naik. Ketika itu terjadi, mereka akan merekrut lebih banyak karyawan," kata Huang.(*)