bakabar.com, JAKARTA - Penggunaan Artificial Intelligence (AI) semakin menyebar. Bagaimana masa depan manusia jika AI semakin berkuasa? Film The Creator mengajak merenung tentang ini.
Meluasnya penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan membuat film The Creator kembali ramai dibahas. Padahal film ini sudah tayang pada September lalu.
Film ini digarap oleh sutradara terkenal Gareth Edwards, yang juga sosok di balik film Godzilla (2014) dan Rogue One: A Star Wars Story (2016). Edward tak hanya menjadi sutradara, namun ia juga menjadi penulis naskah bersama Chris Weitz.
Mengusung tema fiksi ilmiah dengan balutan drama dan petualangan dengan setting kisah di masa depan, di mana Artificial Intelligence (AI) mendominasi di dunia, dan mengancam keberadaan manusia.
Sejumlah aktor Hollywood ternama seperti John David Washington, Gemma Chan, Elsie Fisher, Allison Janney, Ken Watanabe dan Madeleine Yuna Voyles ikut berperan di sini.
Sinopis The Creator
Joshua (John David Washington) seorang mantan agen pasukan khusus, yang berduka atas kehilangan istrinya, dan ditugaskan memburu serta membunuh The Creator.
Para AI diketahui telah menciptakan senjata miserius untuk mengakhiri perang antara umat manusia dan para robot. Namun senjata tersebut dapat menghancurkan umat manusia itu sendiri.
Dalam misinya, Joshua menyusup ke sebuah markas AI. Dan bertemu dengan Emma (Elsie Fisher) seroang AI yang memiliki kesadaran dan emosi layaknya manusia. Ia menciptakan senjata tersebut untuk menyelamatkan umat manusia.
Joshua dan Emma pun memutuskan untuk menghentikan perang. Namun menghadapi banyak rintangan karena pihak AI tetap menginginkan perang.
Konflik Manusia dan AI
Film The Creator tidak hanya sekadar mengisahkan tentang misi Joshua, tapi juga menggambarkan konflik dan dilema antara manusia dan AI.
Hal menarik dari film ini adalah bagaimana ceritanya mengeksplorasi tentang nilai-nilai moralitas, kemanusiaan dan kebebasan. Film yang mengajak tentang mengenal dan memikirkan kembali soal identitas ini juga membawa pesan mendalam tentang manusia dan kecerdasan buatan yang mereka ciptakan.
Di film ini kita diajak merenung, siapakah yang lebih unggul antara manusia dan AI? Apakah keduanya bisa hidup berdampingan atau sebaliknya, saling memusnahkan.
Juga bagaimana tentang kebebasan sebagai manusia yang hidup bersama AI, tentang manusia yang mulai kehilangan identitas karena AI seperti mampu mengontrol hidupnya, lalu bagaimana tentang moralitas, empati, perasan, tanggung jawab dan kasih sayang.
Meski sudah turun dari layar bioskop, Anda bisa menyaksikannya dari berbagai layanan video streaming. Film ini cocok juga untuk menemani akhir pekan Anda. Selamat menyaksikan.