Info Teknologi

OpenAI Tengah Jajaki Pengumpulan Dana Fantastis, Buat Apa?

OpenAI tengah dalam pembicaraan awal untuk mengumpulkan putaran pendanaan baru dengan penilaian sebesar atau di atas 100 miliar dolar AS.

Featured-Image
OpenAI, tengah dalam pembicaraan awal untuk mengumpulkan putaran pendanaan baruZac Wolff)

bakabar.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi, OpenAI, tengah dalam pembicaraan awal untuk mengumpulkan putaran pendanaan baru dengan penilaian sebesar atau di atas 100 miliar dolar AS (sekitar Rp1,5 kuadriliun).

Mengutip laman Bloomberg News, Senin (25/12), semua persyaratan, penilaian dan waktu putaran pendanaan belum final dan masih bisa berubah, kata orang-orang yang mengetahui laporan tersebut.

Masih dalam laporan tersebut, perusahaan ChatGPT itu juga telah mengadakan diskusi untuk mengumpulkan dana bagi usaha chip baru dengan G42 yang berbasis di Abu Dhabi.

Namun, masih belum jelas apakah usaha chip dan pendanaan perusahaan yang lebih luas saling terkait.

Baca Juga: ChatGPT Rilis Fitur Percakapan Suara, Akses Semudah Google Assistant

Laporan itu menambahkan bahwa OpenAI telah membahas penggalangan dana antara 8 miliar dolar AS (Rp123 triliun) dan 10 miliar dolar AS (Rp154 triliun) dari G42.

OpenAI akan menyelesaikan penawaran tender terpisah yang dipimpin oleh Thrive Capital pada awal Januari, yang akan memungkinkan karyawan untuk menjual saham dengan penilaian 86 miliar dolar AS (Rp1,3 kuadriliun), menurut laporan tersebut.

Microsoft telah berkomitmen untuk menginvestasikan lebih dari 10 miliar dolar AS (Rp154 triliun) pada OpenAI, yang memulai kegilaan kecerdasan buatan generatif pada November 2022 dengan merilis ChatGPT.

Microsoft mengatakan tak ada yang bisa dibagikan ketika dihubungi oleh Reuters. OpenAI tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.

Baca Juga: OpenAI Siap Hadirkan ChatGPT di Android, Bisa Buat Apa Saja?

ChatGPT, sebuah chatbot yang dapat menghasilkan respons mirip manusia berdasarkan permintaan pengguna, telah membantu popularitas AI dan mendorong peningkatan pesat dalam penilaian OpenAI yang berbasis di San Francisco.

Perusahaan sebelumnya telah melakukan penjualan saham senilai 300 juta dolar AS (Rp4,6 triliun) dengan penilaian 30 miliar dolar AS (Rp464 triliun).

Di akhir November, CEO OpenAI Sam Altman mengatakan Microsoft akan mengambil posisi pengamat tanpa hak suara di dewan perusahaan.

OpenAI telah memecat Altman pada 17 November tanpa alasan yang jelas, sehingga memicu peringatan di kalangan investor dan karyawan.

Dia diangkat kembali empat hari kemudian dengan janji dewan baru. Demikian disiarkan Reuters, Sabtu (23/12) waktu setempat.

Editor
Komentar
Banner
Banner